PALING KEJI DAN MUNGKAR

Sudahkah kita mengetahui bahwa ada satu perbuatan yang paling keji dan mungkar, yang dengan lihai dan liciknya – tanpa disadari banyak orang – menggabungkan 3 jenis kejahatan sekaligus:

01. Penipuan
02. Pencurian
03. Perbudakan

Lho, kok bisa? Berikut penjelasannya.



Penipuan: memberikan iming-iming pertolongan dan keuntungan, akan tetapi dalam kenyataannya malah menjerumuskan dan bikin hidup menjadi miskin sengsara.

Pencurian: mencuri uang dan harta milik orang lain secara halus tanpa disadari oleh pemiliknya.

Perbudakan : seseorang bekerja dan berbisnis, sementara itu keseluruhan modal beserta keuntungannya, bahkan sampai harta kekayaannya yang lain pun, semuanya diambil oleh mereka.

Kejahatan lain yang mana yang bisa berbuat seperti ini? Bahkan tanpa ada jerat hukuman sedikit-pun?

Itulah mengapa perbuatan ini pun diharamkan Allah (QS. 2 Al-Baqarah: 275). Efeknya pun membuat mereka menjadi seperti “Orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS. 2 Al-Baqarah: 275).

Akibat selanjutnya pun “Kekayaannya akan musnah.” (QS 2 Al-Baqarah: 276). Dan apabila para pelaku kejahatan keji dan mungkar ini tidak mau menghentikan perbuatannya, maka akan “Diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya.” (QS. 2 Al-Baqarah: 279).

Tidak cukup sampai di situ. Jika mereka yang sudah kalah perang itu tetap ngeyel dan bandel sama Allah, masih mengulangi perbuatannya kembali, maka mereka akan menjadi “Penghuni neraka, kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS. 2 Al-Baqarah: 275).



Allāhu Akbar Wa Lillāhil Hamd!

Sudah taukah kita dosa apa yang mendapat ancaman hukuman dari Allah dan Rasul-Nya sedahsyat itu?

Ya. Inilah dia dosa riba. Kejahatan kejam yang sekarang ini justru dilegalkan. Salah satu dosa besar. Yang paling keji dan paling mungkar.



Maka tidak heran jika ‘Abdullah bin Al-‘Abbas ra. pun berkata, “Jika di suatu negeri Islam ada seseorang yang tidak mau meninggalkan transaksi riba, maka Khalifah wajib memerintahkan orang tersebut agar bertobat, dan jika tidak mau berhenti, maka penggallah kepalanya.” (Al-Qur’an ku Masterpiece 55 in 1, Tafsir QS. 2 Al-Baqarah: 279).

Tinggalkan komentar