11. NABI YUSUF

11. NABI YUSUF

Sejarah Ringkas 25 Nabi dan Rasul

Allah swt. mengisahkan Nabi Yusuf secara utuh dalam salah satu surah Al-Qur’an. Suatu malam, Yusuf bermimpi bahwa sebelas bintang, matahari dan bintang sujud kepadanya. Dia menceritakan mimpi itu kepada ayahnya, Nabi Ya’kub.

Ayahnya menyarankan agar mimpinya tidak diceritakan kepada sebelas saudaranya, karena ayahnya khawatir mereka akan membunuh Yusuf. Yusuf memiliki saudara sekandung yang bernama Bunyamin. Yusuf memang anak yang diberi kemuliaan oleh Allah sehingga ayahnya sangat menyayanginya.

Saudara-saudara Yusuf merasa iri kepadanya, karena mereka berpikir bahwa ayah mereka lebih sayang kepada Yusuf dan Bunyamin daripada mereka. Setan merasuki pikiran jahat kepada mereka untuk membinasakan Yusuf. Akhirnya mereka memasukkan Yusuf ke dalam sebuah sumur di padang pasir yang jauh. Mereka berkata kepada ayah mereka bahwa Yusuf sudah dimakan serigala. Mereka membawa bukti dengan baju Yusuf yang sudah dilumuri darah palsu. Mereka berbohong kepada ayah mereka sendiri.

Namun Allah berkehendak lain, atas kehendak dan perlindungan-Nya, Yusuf diselamatkan oleh para pedagang yang sedang melakukan perjalanan ke Mesir dan membawanya ke Mesir. Di sana dia dijual kepada “Al-‘Aziz” (seorang pembesar) Mesir. Yusuf tumbuh dewasa dalam naungan Al-‘Azis. Seisi rumah Al-‘Azis merasa takjub dengan ketampanan Yusuf, terutama para wanitanya. Sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa mereka telah mengiris jari mereka saat mengupas buah ketika melihat Yusuf.

Istri Al-‘Azis sangat menyukai Yusuf. Dia kemudian menggodanya untuk berbuat serong. Tapi Yusuf menolaknya, maka bagian belakang bajunya ditarik istri Al-‘Azis hingga sobek. Kejadian itu diketahui oleh Al-‘Azis. Istrinya memfitnah Yusuf bahwa Yusuflah yang ingin berbuat mesum kepadanya. Lalu salah seorang saksi berkata, “Jika pakaian Yusuf sobek di depan, Yusuf bersalah. Tapi, jika yang robek belakangnya, wanita itulah yang bersalah.” Yusuf tidak bersalah, tetapi wanita itulah yang bersalah. Namun Yusuf lebih memilih penjara daripada dia harus tergoda kepada perbuatan dosa. Yusuf pun dipenjarakan beberapa tahun.

Yusuf adalah orang yang pandai menafsirkan mimpi. Suatu hari raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus, dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Dia menanyakan kepada para pemuka untuk menafsirkannya. Namun mereka tidak dapat menafsirkannya. Lalu seseorang memberitahu bahwa Yusuf bisa menafsirkan mimpi. Yusuf pun menafsirkan mimpi Sang Raja bahwa akan datang tujuh tahun masa sulit (paceklik), sehingga perbekalan mereka akan habis kecuali hanya sedikit gandum. Lalu setelah itu barulah datang musim hujan. Yusuf akhirnya dikeluarkan dari penjara dan diangkat sebagai Menteri Keuangan Mesir. Ketika Yusuf menjadi Menteri Keuangan Mesir, di Kana’an, tempat tinggal Ya’kub (ayah Yusuf) dan saudara-saudaranya, sedang dilanda paceklik. Saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk mencari bantuan pangan. Mereka bertemu dengan Yusuf yang sedang menangani keadaan paceklik di Mesir dan sekitarnya. Mereka tidak mengenali Yusuf.

Yusuf tidak benci kepada mereka. Dia tetap memberikan bantuan kepada mereka dan bila mereka kembali minta bantuan, disyaratkan harus mengajak Bunyamin. Kemudian mereka kembali ke Kana’an dan memohon kepada Ya’kub agar mereka bisa mengajak Bunyamin. Ya’kub agak khawatir dengan permintaan mereka, karena dulu mereka telah berbuat aniaya kepada Yusuf. Tapi akhirnya Ya’kub mengizinkannya. Ketika mereka sampai di Mesir, Yusuf membawa Bunyamin ke tempatnya dan mengatakan bahwa dirinya adalah Yusuf, saudara sekandung Bunyamin.

Alangkah bahagianya hati Bunyamin, karena Allah swt. telah mempertemukannya dengan kakak kandungnya yang selama ini hilang. Bunyamin pun menceritakan tentang ayahnya, Nabi Ya’kub, yang selama 17 tahun merindukan Yusuf. Setiap beliau terkenang Nabi Yusuf, Nabi Ya’kub selalu bersedih dan banyak menangis. Akibatnya, mata Nabi Ya’kub menjadi lelah dan buta. Mendengar penderitaan ayahnya, Yusuf terharu dan ingin sekali bertemu dengan ayahnya.

Agar Bunyamin tetap tinggal bersamanya, Yusuf mengatur taktik, yaitu dengan memasukkan sebuah piala (tempat minum) ke dalam karung bawaan Bunyamin agar dia dituduh sebagai pencuri. Kemudian Yusuf menyuruh mereka kembali kepada ayahnya dengan membawakan gamis yang dulu pernah ayahnya berikan kepadanya. Sekembalinya mereka di rumah, Ya’kub mencium aroma Yusuf dari gamis yang dibawa mereka. Ya’kub bersyukur karena Yusuf masih hidup. Diusaplah gamis itu ke wajah Ya’kub. Dengan izin Allah, Ya’kub bisa melihat kembali.

Mereka sekeluarga menuju Mesir untuk bertemu Yusuf dan Bunyamin. Yusuf menyambut mereka dengan sebaik-baik sambutan. Saudara-saudaranya merasa malu atas apa yang dulu pernah mereka perbuat kepadanya. Mereka memohon maaf kepadanya dengan penuh ketundukan. Inilah arti dari mimpi Yusuf yang dahulu.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar