9. NABI ISHAK

9. NABI ISHAK

Nabi Ishak adalah anak dari istri pertama Nabi Ibrahim, yaitu Sarah. Ketika mengandung, Sarah sudah sangat lanjut usia. Saat itu ia diperkirakan telah berusia 90 tahun. Itulah kemahakuasaan Allah. Dia bisa melakukan apa saja. Nabi Ibrahim dan Sarah sangat bersyukur dan gembira dengan peristiwa ini.

Ishak kecil tumbuh menjadi anak yang ceria. Dialah kebanggaan orang tuanya. Budi pekerti Ishak sangat baik. Dia pandai menghormati ayah ibunya. Ishak banyak membantu pekerjaan orang tuanya.

Waktu terus berlalu dan Ishak telah dewasa, tibalah masanya untuk menikah. Ishak diperkenalkan dengan Rifqah. Gadis itu baik hati dan taat beragama. Rifqah adalah cucu perempuan dari Nahur, seorang yang masih saudara Ibrahim. Jadi mereka masih ada hubungan kekeluargaan. Pernikahan membuat Ishak lebih bersemangat. Dia dan istri berdakwah mengajak masyarakat kepada ajaran Allah, sehingga kehidupan keduanya jadi lebih bahagia. Ishak adalah manusia suci, sejak kecil sudah tampak kemuliaannya.

Ishak jauh dari perbuatan dosa dan maksiat. Sejak kecil dia menemani ayahnya berdakwah. Kemudian Allah mengangkatnya menjadi nabi. Ishak bersyukur menjadi salah satu utusan Tuhan. Dia pun menerima wahyu dari Allah. Nabi Ishak berdakwah dengan cara lemah lembut. Dia pandai memikat hati orang, sehingga ajaran agama terasa manfaatnya. Nabi Ishak tak mau kekerasan. Dia menyeru pada kebaikan, tentu saja ia memakai cara yang baik.

Selanjutnya Nabi Ishak berdakwah dengan keteladanan. Dia memulai ajaran agama dari diri sendiri, sehingga umatnya bisa mencontoh langsung.

Nabi Ishak dikaruniai dua orang anak, yakni ‘Iş dan Ya’kub. Ya’kub kemudian menjadi rasul pula.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar