10. NABI YA’KUB

10. NABI YA’KUB

Sejarah Ringkas 25 Nabi dan Rasul

Ya’kub adalah putra dari Nabi Ishak. Ya’kub mempunyai saudara bernama Ishu. Hubungan keduanya kurang baik, sebab Ishu suka mencemooh Ya’kub. Ya’kub tak mau membalas perlakuan buruk saudaranya, karena dia tak ingin ada permusuhan. Oleh sebab itu, ia minta nasihat pada ayahnya. Nabi Ishak menyarankan putranya pindah. Maka Ya’kub pun menuju Negeri Irak. Ia mencari pamannya yang bernama Laban. Di sanalah ia akan menetap sekaligus menuntut ilmu pengetahuan.

Pamannya, Laban, menerima Ya’kub seperti keluarga sendiri. Ya’kub diberi pelayanan yang baik. Dia dihormati sebagai tamu mulia. Sejak itu Ya’kub mulai belajar pada Laban. Pria tua itu sangat bijaksana. Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dari akhlaknya.

Laban bermaksud mengawinkan Ya’kub dengan putri pertamanya, Layya. Tapi Ya’kub lebih ingin menikahi putri kedua Laban yang cantik, yaitu Rahel. Ya’kub memang berhasil menikahi Rahel setelah sebelumnya menikahi Layya.

Pernikahan dengan Rahel terjadi setelah Ya’kub memenuhi persyaratan yang diajukan Laban, yakni mengembala kambing serta mengelola kebun Laban selama tujuh tahun.

Ya’kub pun diangkat Allah menjadi nabi. Dia sudah memiliki banyak bekal untuk berdakwah. Nabi Ya’kub berdakwah pada masyarakat setempat. Di sana mereka menyambut seruan Nabi Ya’kub dengan baik. Mereka percaya dengan kejujurannya. Selain kakak beradik itu, Ya’kub juga menikahi dua orang budak istri-istrinya, mereka adalah Zulfa dan Balhah. Nabi Ya’kub punya istri banyak demi kebaikan.

Dia menikah dengan tujuan mulia. Ia menyelamatkan wanita dari kehinaan. Nabi Ya’kub membimbing keluarganya di jalan Allah. Allah memberi Ya’kub keturunan yang banyak. Tiga istrinya sudah melahirkan anak-anak. Layya melahirkan enam orang anak. Zulfa melahirkan dua orang anak. Balha melahirkan dua anak. Tak lama kemudian Rahel pun melahirkan putra yang gagah, namanya Yusuf. Lalu, Rahel kembali hamil. Ia pun melahirkan putra kedua, namanya Bunyamin. Kini seluruh anak Ya’kub berjumlah 12 orang, semuanya laki-laki. Dengan keluarga besarnya, Nabi Ya’kub semakin bersyukur.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar