8. NABI ISMAIL

8. NABI ISMAIL
Sejarah Ringkas 25 Nabi dan Rasul

Nabi Ismail adalah anak dari Nabi Ibrahim dan Hajar. Kelahiran Nabi Ismail mengusik ketenangan istri pertama Nabi Ibrahim, yaitu Sarah, yang belum dikaruniai anak. Lalu atas perintah Allah, Nabi Ibrahim as. pergi bersama istrinya, Hajar, dan putranya yang masih bayi, Ismail, ke Mekah. Pada waktu itu, Mekah merupakan negeri yang tandus, hampir tidak ada kehidupan di sana. Lalu, dalam keadaan seperti itu, Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya dengan hanya membekali sebutir kurma dan sedikit air.

Di tempat itu, Ismail kecil menangis kehausan. Hajar lalu berlari-lari ke Bukit Safa dan Marwah. Selama tujuh kali berlari, usahanya mendapatkan air tidak berhasil, hingga Ismail yang kehausan menyendal-nyendal tanah. Atas kuasa Allah, tanah yang tandus itu memancarkan air. Mata air yang memancar itu dinamakan sumur zamzam. Sumurnya tidak pernah kering hingga saat ini. Suatu ketika datanglah Nabi Ibrahim ke kota Mekah, Ismail kecil dan Hajar pun gembira. Ayah dan anak itu mulai berdakwah.

Masyarakat Mekah diajarkan tauhid. Mereka diajak menyembah Allah yang Maha Esa. Sayangnya kegembiraan itu tidaklah lama. Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail. Ternyata mimpi itu benar dari Allah, bahkan datang tiap malam berulang-ulang kali. Perintah itu membuat Nabi Ibrahim kebingungan. Namun perintah Allah tetap tanpa perubahan. Ismail harus dikurbankan dan tidak bisa digantikan.

Ketika hal itu disampaikan kepada Ismail, ia menjawab, “Wahai ayah, laksanakanlah apa yang diperintahkan Allah. Sebab aku tergolong orang-orang yang penyabar.” Ayah dan anak itu pun berjalan beriringan menuju tempat yang kemudian disebut Mina. Menurut riwayat, dalam perjalanan itu mereka dicegah iblis yang menyamar sebagai manusia. Ia membujuk Ibrahim untuk tidak mengorbankan Ismail. Tiga kali mereka dibujuk, tiga kali pula Ibrahim menepisnya dengan melempar batu.

Tempat itulah yang kini dipakai untuk melempar batu dalam ritual haji yang menyimbolkan pengukuran iblis dari diri manusia, yakni jumrah Ula, Wusta dan Aqabah. Penyembelihan Ismail tidak terlaksana, Allah mengutus malaikat untuk menggantikan Ismail dengan seekor kambing, Allah sangat kagum dengan pengorbanan Ismail. Maka Ibrahim dan Ismail diberi kehormatan, keduanya diperintahkan membuat Ka’bah. Itulah yang menjadi kiblat salat umat Islam. Ka’bah dikunjungi jutaan Muslim tiap bulan haji.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1, HAL. 197

Tinggalkan komentar