PARADOKSAL EKONOMI

EKONOMI PARADOKS

Sistem ekonomi kapitalisme, yang sekuler, dimulai dari mata uangnya. Sampai jeratan utang riba dan pungutan pajak tak bertepinya. Sistem ini membuat yang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin.

Dan dalam sistem ekonomi uang utang atau fiat money ini maka inflasi sudah merupakan keniscayaan (kepastian).

Pemilik modal semakin kaya sementara masyarakat semakin miskin. Jika inflasi per tahun 10% sementara pendapatan kita per tahun hanya naik sebesar 10%, seiring dengan nilai inflasi (penurunan nilai mata uang) tersebut maka sesungguhnya kita tidak semakin kaya, karena daya beli kita sama saja dengan tahun sebelumnya. Apalagi jika kenaikan pendapatan kita dibawah 10% maka sesungguhnya kita semakin miskin karena daya beli yang menurun. Bagaimana pula yang jumlah penghasilannya sama atau malah berkurang apalagi kehilangan pekerjaan. Ini artinya sudah jatuh ditimpa tangga terus ditabrak motor, begitu analoginya. Inilah yang menimpa dunia saat ini.

Belum lagi kita dijerat dengan utang berbunga yang membuat semakin miskin lagi, sampai kehilangan aset: rumah, mobil, tanah dan kekayaan lainnya yang mereka sita. Dan kita hidup di dunia dengan sistem ekonomi yang paradoksal, bukannya mensejahterakan tapi justru sebaliknya memiskinkan. Berbeda apa yang disampaikan, bahwa ekonomi hadir untuk mensejahterakan namun kenyataan sesungguhnya justru membuat masyarakat dunia semakin miskin dan bahkan diperbudak.

Banyak manusia yang terlihat semakin kaya, dengan berbagai kendaraan baru, rumah megah, bisnis yang berkembang, tapi justru kenyataannya ia semakin miskin. Diikat utang berbunga yang menyita sebagian besar kekayaannya. Dan ini kita lihat sudah terjadi mulai dari level pribadi hingga korporasi bahkan menimpa negara-negara di dunia.

Saya jadi teringat hadits Nabi berikut ini. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang menyertai Dajjal. Yaitu, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Dengan penglihatan mata, salah satunya adalah air yang putih dan yang lain adalah api yang berkobar. Maka, barangsiapa menjumpai yang demikian, hendaklah dia mendatangi sungai yang dia lihat sebagai api dan pejamkan matanya kemudian tundukkan kepalanya dan minumlah air darinya, karena sesungguhnya itu adalah air yang dingin. Sesungguhnya, Dajjal buta dan pada matanya ada daging tumbuh yang tebal serta tertulis di antara matanya kafir, yang akan dibaca oleh setiap orang yang beriman baik yang bisa menulis atau tidak.”

Inilah dunia Dajjal. Dalam hadits di atas Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan bahwa di dalam dunia Dajjal segala penampilan dunia jauh berbeda dengan kenyataan sesungguhnya.

Tapi kita dinina bobokkan dengan hiburan, tontonan, seks dan narkoba sehingga tak mau tau dengan semua itu. Kita tak sadar sudah hidup dalam dunia perbudakan. Dipaksa bekerja keras untuk memperkaya orang lain. Sementara kita cuma kebagian ampasnya.

Sampai kapan kita kaum Muslimin hidup dalam kebodohan dan ketidakpedulian??? Hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya. Ya anda, yang baca tulisan saya ini.

Medan, Senin 22 Februari 2021
OK. Mirza Syah
Founder Spirit Community

Tinggalkan komentar