TAK RELA MAKAN HARTA HARAM, VICE PRESIDENT BANK MEMILIH JADI DRIVER TAKSI ONLINE

TAK RELA MAKAN HARTA HARAM, VICE PRESIDENT BANK MEMILIH JADI DRIVER TAKSI ONLINEBy Fierly Hidayat Tahun 2008 s/d 2017 saya bekerja di bank swasta dengan saham mayoritas milik asing. Jabatan Terakhir saya PIMPINAN WILAYAH berpangkat sebagai VICE PRESIDENT.Sesuai tanggung jawab yang diberikan membuat pendapatan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan kantor ke saya sangat besar. Belum lagi kalau ada pembagian bonus tahunan yang juga sangat besar, bahkan kalau menjelang lebaran saya mendapatkan THR lebih dari 100 juta.Dari kantor juga 2 kali saya mendapatkan mobil secara cuma-cuma seharga 250 juta dan 350 juta. Bahkan untuk pengeluaran rumah dinas yang saya tempati juga dibayari kantor. Dari materi yang diterima, benar-benar berada di zona nyaman.Tingginya tanggung jawab yang saya pegang membuat saya sibuk dan sangat sedikit waktu untuk keluarga. Sholat juga sangat jarang, bisa 1 waktu juga sudah syukur Alhamdulillah, biasanya sholat Subuh.Jabatan tinggi yang saya terima bukan menjadikan saya lebih baik, banyak sekali sifat buruk yang timbul pada diri saya antara lain sombong, angkuh, tidak bisa menerima nasihat, arogan, emosional dan lain-lain.Walaupun sudah mempunyai pendapatan bulanan yang cukup besar, selain saya menjadi pengelola perusahaan riba, sayapun ikut menjadi pemakai riba, antara lain pinjaman KPR, KTA, kartu kredit yang limitnya besar serta kredit mobil dan moge.Kadang-kadang saya mendengar guyonan staf di bawah pada saat menerima gaji setiap tanggal 25, sambil ketawa saling bertanya, gajimu berapa? Dijawab oleh staf yang lain, gaji saya 8 koma. Saya fikir jawabannya 8 juta somethinglah. Eh ga tau ternyata artinya tanggal 8 sudah koma. Diiringi sambil ketawa-ketawa semua. Dalam hati saya miris terhadap diri saya sendiri, saya tau persis pendapatan mereka, mereka bertahan sampai tanggal 8. Sedangkan saya tanggal 2 sudah koma, koma karena banyaknya angsuran yang harus saya bayar.Pernah diskusi dengan istri bahwa ada perasaan ingin resign dari kantor, tapi karena banyaknya utang dan belum tahu bagaimana melunasi utang-utang tersebut, makanya keinginan tersebut batal. Saya bilang ke istri cara satu-satunya untuk melunasi utang adalah kalau SAYA MATI karena sebagai karyawan, saya di cover asuransi dan saya sudah hitung-hitung asuransi yang diterima bisa menutupi semua utang-utang kami.Semakin hari perasaan ingin resign itu semakin besar, bahkan resiko harus kehilangan hartapun saat itu saya sudah siap asalkan semua utang bisa lunas.Setiap hari saya minta tolong pada Allah, sholat wajib yang dulu saya jarang kerjakan saya mulai kerjakan bahkan diikuti juga sholat tahajud dan dhuha.Kalau malam saya tidak bisa tidur, walaupun sudah diusahain melepas semua fikiran-fikiran tentang utang-utang. Setiap pagi pada saat akan ke kantor badan selalu lemas dan gemetaran karena kurang tidur. Saya yakin Allah sayang dengan kami, makanya saya ditegur dan harus mengambil keputusan.Lebaran Idul Fitri 2017 saya beranikan diri ngomong sama mami kami bahwa saya sudah tidak bisa lagi kerja di lembaga riba, dan saya kasih tau konsekuensi kalau saya resign, saya tidak mempunyai asset lagi karena harus menutupi semua utang.Mungkin karena dibantu doa mami, istri dan anak-anak saya, akhirnya doa kami dijawab Allah SWT, yaitu adanya penawaran program pensiun dini untuk semua karyawan.
Pada saat program itu dilaunching, saya adalah orang pertama yang apply untuk pensiun dini di bulan September 2017.Singkat cerita, tanggal 30 November 2017 saya terakhir kerja di bank. Pensiun Dini dan surat resign saya disetujui. Saya menerima pesangon, dari pesangon itu saya tutup semua utang-utang di bank.Pada saat itu saya tidak tahu harus kerja apa dan bagaimana nasib kami ke depannya, yang ada hanya pasrah dan tawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bulan Desember 2017 kami kembali ke Palembang, dengan tabungan yang masih tersisa kami memberanikan diri membuka toko busana muslimah yang bernama Azania Fashion dan dengan mobil yang ada saya mencoba untuk menjadi driver taksi online. Setelah saya tidak lagi kerja di bank, waktu saya untuk keluarga semakin banyak dan punya banyak waktu untuk mendengar ceramah agama baik langsung maupun melalui handphone, khususnya yang membahas masalah riba, mulai saat itu saya baru mengetahui ancaman-ancaman dosa riba.Alhamdulillah karena rezeki dari Allah melalui toko Azania fashion yg sudah buka 2 tempat dan penghasilan dari taksi online, setelah 6 bulan resign ini kami masih bisa makan, bisa bayar sekolah anak-anak serta menutupi biaya-biaya rutin bulanan.Godaan kadang-kadang sering datang, beberapa perusahaan ribawi mencoba menghubungi untuk mengajak bergabung di lembaga riba lagi.Alhamdulilah Saya mempunyai mami, istri, anak-anak dan saudara-saudara yang selalu menguatkan untuk selalu istiqomah.

Tinggalkan komentar