MERDEKAKAN DIRI ANDA ‼️

MERDEKAKAN DIRI ANDA ‼️
Perbudakan dan Pemiskinan Global Lewat Riba

Izinkan saya mengawali tulisan ini dengan mengutip tulisan Frasminggi Kamasa dalam bukunya, The Age of Deception, Riba Dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global.
_______________

Saat ini kita hidup di dunia dengan kondisi 1% dari penduduk bumi memiliki 40% dari seluruh kekayaan bumi. Di dunia yang 34.000 anak-anaknya mati setiap hari akibat kemiskinan dan penyakit-penyakit yang mestinya bisa disembuhkan, dan 50% dari penduduknya hidup kurang dari US$ 2 per hari. Statistik tersebut dengan jelas menunjukkan ada yang salah di dunia ini.¹

Menurut Laporan Kekayaan Global tahun 2011 (Global Wealth Report) dari Credit Suisse, para jutawan dan miliarder di dunia kini menguasai 38,5% kekayaan dunia. 29,7 juta penduduk dunia dengan kekayaan sebesar US$ 1 Juta (mewakili kurang dari 1% penduduk dunia) menguasai kekayaan dunia sebesar US$ 89 triliun. Statistik ini mengalami kenaikan dari 35,6% di tahun 2010, dan kekayaan mereka meningkat sekitar US$ 20 triliun, menurut Credit Suisse. Dengan kata lain, kekayaan para miliuner ini tumbuh 29%, sekitar dua kali lebih cepat sebagaimana kekayaan di dunia secara keseluruhan, yang kini mencapai US$ 231 triliun.² Diperkirakan bahwa 225 orang terkaya di dunia saat ini menguasai kekayaan dunia melebihi 2,5 miliar penduduk dunia yang paling miskin dan tiga orang yang paling kaya sedunia menguasai kekayaan lebih daripada kekayaan 48 negara.³

Menurut John Perkins, 5% dari penduduk dunia, yakni penduduk AS, mengonsumsi 25% dari sumber daya dunia dan ini sangatlah tidak adil. Mereka seperti gurita raksasa yang mencengkeram semuanya dan kemudian membagi-bagikannya kepada bangsanya sendiri. Kita menjalani kebohongan yang sangat akut saat ini. Penduduk AS bisa berlimpah kekayaan, sementara 3/4 penduduk dunia hidup dalam kemelaratan. Setiap hari 24.000 orang mati karena kelaparan dan 30.000 anak-anak mati karena berbagai wadah penyakit.

Masyarakat dunia dibuat dalam kehidupan yang tragis, melarat, memprihatinkan, dan menderita. Dari 5% penduduk AS itu, tidak lebih dari 1%-nya yang menguasai lebih banyak sumber daya AS daripada 99% yang berada di bawah (dalam piramida masyarakat).⁴ Dengan kata lain, 25% sumber daya dunia yang dikuras oleh 5 persen penduduk dunia yaitu penduduk AS, hanya dinikmati oleh 1% dari penduduk AS tersebut. Statistik ini menunjukkan kekayaan tidak lagi berputar di dalam ekonomi sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Ini juga menunjukkan bahwa terdapat segelintir orang yang sangat kaya sedang berkuasa duduk di atas penderitaan orang lain. Terdapat kesenjangan atau ketimpangan yang amat lebar di dunia saat ini. Kenyataan ini membuat kita resah dan bertanya, ada apa dengan dunia? Di mana rasa persaudaraan, kasih sayang, dan cinta antarsesama manusia? Di mana hak asasi manusia? Di mana letak keadilan sosial? Di mana demokrasi dan pemerataan kesejahteraan itu?

1. Zeitgeist Addendum, https://youtu.be/c-M_kVZTf50, Zeitgeist Movement Activist and Orientation Guide http://www.youtube.com/watch?v=3Ngs-tOybJc

2. http://www.huffingtonpost.com/2011/10/19/millionaires-control-near_n_1020541.html

3. http://facingthefuture.org/ https://www.msu.edu/~esheteay/factfile.htm
http://www.globalissues.org/article/715/today-21000-children-died-around-the-world
http://heartsandminds.org/poverty/hungerfacts.htm

4. http://www.mindfully.org/Sustainability/Americans-Consume-24percent.htm
https://www.gfmag.com/global-data/economic-data/worlds-richest-and-poorest-countries
http://www.guardian.co.uk/money/2006/dec/06/business.internationalnews

Frasminggi Kamasa, THE AGE OF DECEPTION: Riba Dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global, dan Indonesia, Gema Insani, Jakarta, 2012, hal 8-9.
_______________

Sekilas tulisan yang kami kutip di atas, semoga sedikit banyak membuka mata lahir dan terutama mata batin kita, bahwa penduduk dunia memang sengaja dibuat miskin.

Pertanyaannya, oleh siapa dan bagaimana?

Pertanyaan bagaimana, langsung bisa kita ambil kesimpulan yaitu melalui riba, termasuk riba melalui fiat money (uang kertas dan segala turunannya). Sadarkah Anda?

Pertanyaan oleh siapa, maka Frasminggi Kamasa menggunakan istilah “sang penindas“. Sementara itu, Syeikh Imran Hosein menyebut mereka dengan istilah, “Golongan mata satu yang ingin menguasai dunia dari Yerusalem.”

Mereka ingin menguasai dunia secara menyeluruh dan paripurna.

Lantas, siapakah sang penindas itu? Mereka adalah:

♦️ Dajjal sebagai sang arsitek;
♦️Ya’juj dan Ma’juj sebagai pembuka jalan Dajjal sebelum ia muncul ke dunia. Ya’juj dan Ma’juj akan bersatu jika mereka melihat Islam, dan bahu membahu untuk menghancurkan Islam. Namun, keduanya akan saling menghancurkan satu sama lain jika mereka melihat satu sama lain;
♦️ Freemason, Zionisme beserta turunannya sebagai wadah pergerakan dan ideologi;
♦️Korporasi, bankir internasional, globalis Yahudi, elit predator, dan komprador di setiap negara yang merupakan pelaksana agenda Dajjal.

Khusus yang terakhir, mereka adalah penjahat-penjahat kerah putih bersifat dasamuka (incognito) yang saat ini dengan mudah kita kenali tengah mencengkeram dunia melalui organisasi seperti Bilderberg, Council on Foreign Relations. Mereka tidak ingin menguasai dunia seperti yang dilakukan di masa lalu dengan mengirimkan tentara dan membantai rakyat. Mereka hanya melakukan hal tersebut kepada umat Islam di Irak dan Afghanistan. Sisa penduduk dunia lainnya ingin mereka kuasai melalui perwakilan (proxy). Mereka mendirikan institusi dan mekanisme yang membuatnya dapat mengendalikan dari pusat. Mereka ingin menciptakan tiruan seperti mereka sehingga proxy tersebut akan memerintah untuk kepentingan mereka. Ini adalah penindasan. Mereka telah membuat kemiskinan struktural dan sistemik di dunia ini dengan sistem riba.

Singkatnya, Ya’juj dan Ma’juj adalah entitas atau pribadi, sementara Freemason dan Zionisme adalah wadah, ideologi, dan organisasi pergerakan untuk membuka jalan bagi kedatangan Dajjal.²
_______________
2. Frasminggi Kamasa; The Age of Deception, Riba dalam Globalisasi Ekonomi Politik Global, dan Indonesia; Gema Insani; Jakarta; 2012; Hal. 7, 8, 35

Anda boleh tidak percaya, dan Anda tetap sahabat saya. Silahkan Anda pelajari dengan kritis seraya membuka mata dan pikiran selebar-lebarnya. Buka mata. Bukan hanya mata lahir, tapi mohon kepada Allah agar membukakan mata batin kita. Karena golongan mata satu, yang buta satu matanya itu lebih merupakan buta mata batin dibanding buta mata fisiknya. Wallahu a’lam.

Setelah paham permasalahan yang dihadapi, mari sekarang kita bicarakan solusi. Solusi simpel dan sederhana yaitu:

Merdekakan dan Makmurkan Diri Anda dan Keluarga

Caranya?

Bebaskan diri dan keluarga dari utang. Tinggalkan semua transaksi haram. Miliki uang sunnah, dinar dan dirham, dan pergunakan dalam jual beli.

Implementasinya, pergunakan harta yang Allah anugerahkan kepada kita dengan cara:

1. Nafkahkan
Untuk keluarga.

2. Produktifkan

Membuka bisnis yang riil, dan atau investasi bisnis yang riil. Apakah produksi dan atau jual beli. Bisnis yang riil adalah produksi dan perdagangan barang & jasa yang memiliki nilai intrinsik di dalamnya, bukan menyimpan kertas dan jual beli kertas beserta segala turunannya (uang kertas, kertas berharga, obligasi, sukuk, saham di bursa efek, uang digital, bit coin, dan sebagainya). Mulai gunakan uang sunnah, dinar dan dirham dalam jual beli. Niatkan.

Bisnis dan produksi yang tak ada matinya adalah di bidang pertanian dan peternakan. Umat Islam harus bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

3. Sedekahkan
Baik sedekah wajib yaitu zakat, maupun sedekah sunat berupa infaq, sedekah, maupun wakaf.

4. Jadikan aset yang likuid
Yaitu berbentuk dinar dan dirham. Ataupun emas dan perak.

Mengapa kami lebih menyarankan mengubah fiat money menjadi dinar dan dirham? Karena emas dan perak adalah uang. Bisa juga sebagai perhiasan bagi kaum perempuan. Fungsi sesungguhnya bukan untuk disimpan-simpan. Harus diedarkan.

5. Jadikan aset non likuid produktif
Antara lain berupa tanah bangunan yang digunakan dan bermanfaat bagi manusia.

6. Jangan simpan uang kertas dan segala turunannya.
Kecuali sebatas biaya operasional yang diperlukan.

Niatkan itu semua dengan tulus dan murni sebagai pengabdian kepada Allah. Semoga Allah meridai. Aamiin.

Medan, Selasa, 17 Syawal 1441 H
9 Juni 2020 M

OK. Mirza Syah

Tinggalkan komentar