5. NABI SALEH

Sejarah Ringkas 25 Nabi dan Rasul

5. NABI SALEH

Kaum ‘Ad sudah binasa diazab dengan topan. Penggantinya adalah kaum Śamud. Mereka bermukim di dataran Hijr. Sebuah daerah yang berada di antara Hijaz dan Syam. Suku Śamud adalah masyarakat yang berjaya. Mereka pintar dan hebat. Kaum Śamud membangun istana-istana mewah di atas tanah. Gunung batu mereka pahat jadi gedung-gedung mewah. Kaum Śamud juga kaya raya. Allah memberi mereka tanah yang subur. Hasil panen mereka sering melimpah ruah.

Kehebatan dan kekayaan membuat kaum Śamud sombong. Mereka menganggap semua nikmat karena usaha sendiri. Kaum Śamud tak mau menyembah Allah. Mereka membuat tuhan-tuhan sendiri, yaitu berhala. Secara rutin mereka menyembah berhala. Mereka mengira berhalalah yang memberi mereka rezeki. Allah mengutus Nabi Saleh untuk mendakwahi kaum Śamud dan untuk menerangkan, “Tiada tuhan selain Allah. Hanya Allah yang memberi nikmat yang banyak. Bertobatlah dan jauhi berhala!”

Kaum Śamud menolak beriman. Mereka menertawakan Nabi Saleh. Bangsawan dan orang-orang kaya mereka mengejek Nabi Saleh. Tapi, pengikut Nabi Saleh kian bertambah. Kondisi ini membuat pembesar Śamud gelisah. Mereka harus menemukan cara menggagalkan Nabi Saleh. Suatu hari Nabi Saleh ditantang oleh kaumnya untuk menunjukkan bukti kenabiannya.

Maka berdoalah Nabi Saleh kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan mematahkan perlawanan kaumnya yang keras kepala itu.

Dia memohon kepada Allah agar dengan kekuasaan-Nya dia dapat mengeluarkan seekor unta betina dari lubang batu karang besar di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk. Maka dengan izin Allah, terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu, dan keluarlah dari batu karang itu seekor unta betina. Kemudian, Nabi Saleh berkata kepada mereka agar tidak membunuh unta tersebut, karena Allah akan menurunkan azab jika mereka melakukannya. Namun, persekongkolan diadakan oleh orang-orang dari kaum Śamud untuk membunuh unta Nabi Saleh.

Ketika unta itu lewat, maka dipanahlah betisnya dan ditikamlah perutnya. Kemudian, berkatalah mereka kepada Nabi Saleh, “Wahai Saleh, untamu telah kami bunuh, karena itu, datangkanlah apa yang telah engkau ancamkan kepada kami jika kami mengganggu unta itu!” Nabi Saleh menjawab, “Sesungguhnya aku telah peringatkan kamu sekalian, bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya jika kalian menganggu unta itu. Oleh karena itu, maka tunggulah tibanya azab yang telah Allah janjikan!”

Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwasanya azab Allah yang akan datang menimpa mereka didahului dengan beberapa tanda. Hari pertama, bila mereka terbangun dari tidurnya, wajah mereka berubah menjadi kuning, dan berubah menjadi merah pada hari kedua, kemudian menjadi hitam pada hari ketiga. Dan pada hari keempat adalah turunnya azab Allah yang sangat pedih. Satu hari sebelum turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para pengikutnya menuju Ramalah, sebuah tempat di Palestina.

Akhirnya, azab yang pedih itu datang. Mendung hitam menyelimuti langit. Angin bertiup kencang. Suaranya bergemuruh menakutkan. Semua mata terbeliak ngeri. Petir pun menyambar. Halilintar terus menyambar-nyambar kaum Śamud. Angin topan datang menderu. Pepohonan tumbang dan benda-benda beterbangan. Kemudian, gempa dahsyat mengguncang bumi. Semua rumah dan istana kaum Śamud hancur binasa, tak ada lagi yang tersisa. Tamatlah riwayat kaum yang dibinasakan kesombongan. Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman selamat di negeri yang baru.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar