ADA APA DI BALIK COVID-19?

ADA APA DI BALIK COVID-19?

Wabah Covid-19 adalah hasil rekayasa manusia.¹ Pembuat dan penyebarnya adalah para manusia yang tidak beriman kepada hari akhirat,² yang menjadikan iblis dan balatentaranya sebagai pemimpin dan pendukung mereka.
_______________
1. https://youtu.be/zgtWTz0Qmm0

https://health.grid.id/read/352015294/pakar-virus-indonesia-melihat-keanehan-pada-virus-corona-ada-semacam-struktur-buatan-yang-ditempel

2. https://youtu.be/vp4c8pV-S98https://youtu.be/3b2LutZuYTc

Siapa mereka? Kita sebut saja mereka sebagai sang penindas.³
_______________
3. Istilah sang penindas disampaikan oleh Frasminggi Kamasa di bukunya yang berjudul The Age of Deception, Riba dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global, dan Indonesia; Gema Insani; Jakarta; 2012; Hal. 7.

Sang Penindas

Mereka ingin menguasai dunia secara menyeluruh dan paripurna.Dan yang dimaksud dengan sang penindas tentu saja adalah:

♦️ Dajjal⁴ sebagai sang arsitek;

4. https://okmirzasyah.wordpress.com/2020/07/18/hal-ihwal-dajjal/

♦️Ya’juj dan Ma’juj⁵ sebagai pembuka jalan Dajjal sebelum ia muncul ke dunia. Ya’juj dan Ma’juj akan bersatu jika mereka melihat Islam, dan bahu membahu untuk menghancurkan Islam. Namun, keduanya akan saling menghancurkan satu sama lain jika mereka melihat satu sama lain;

5. https://okmirzasyah.wordpress.com/2020/07/19/siapakah-yajuj-dan-majuj-itu/

♦️ Freemason, Zionisme beserta turunannya sebagai wadah pergerakan dan ideologi;

♦️Korporasi, bankir internasional, globalis Yahudi, elit predator, dan komprador di setiap negara yang merupakan pelaksana agenda Dajjal.Khusus yang terakhir, mereka adalah penjahat-penjahat kerah putih bersifat dasamuka (incognito) yang saat ini dengan mudah kita kenali tengah mencengkeram dunia melalui organisasi seperti Bilderberg, Council on Foreign Relations.

Mereka tidak ingin menguasai dunia seperti yang dilakukan di masa lalu dengan mengirimkan tentara dan membantai rakyat. Mereka hanya melakukan hal tersebut kepada umat Islam di Irak dan Afghanistan.Sisa penduduk dunia lainnya ingin mereka kuasai melalui perwakilan (proxy).

Mereka mendirikan institusi dan mekanisme yang membuatnya dapat mengendalikan dari pusat. Mereka ingin menciptakan tiruan seperti mereka sehingga proxy tersebut akan memerintah untuk kepentingan mereka.Ini adalah penindasan. Mereka telah membuat kemiskinan struktural dan sistemik di dunia ini dengan sistem riba.

Singkatnya, Ya’juj dan Ma’juj adalah entitas atau pribadi, sementara Freemason dan Zionisme adalah wadah, ideologi, dan organisasi pergerakan untuk membuka jalan bagi kedatangan Dajjal.⁶

_______________
6. Frasminggi Kamasa; The Age of Deception, Riba dalam Globalisasi Ekonomi Politik Global, dan Indonesia; Gema Insani; Jakarta; 2012; Hal. 7, 8, 35.

Maksud dan Tujuan Sang Penindas di Balik Merebaknya Wabah Virus Corona

Terkait merebaknya pandemi Covid-19, maka mari kita lihat analisis seorang pengamat asal Medan, Sumatera Utara, Indonesia, terhadap maksud dan tujuan mereka (terutama dari sisi sosial ekonomi):

1. Kondisi sosial dan ekonomi segenap negara-negara di dunia dan rakyatnya mengalami krisis, kemudian terpaksa menambah utang kepada mereka, sehingga dunia semakin bisa dikendalikan sesuai keinginan mereka.

RI sendiri sudah menerbitkan surat utang dolar terbesar sepanjang sejarah saat pandemi covid-19 atau virus corona mewabah.⁷

Dan sedang mempertimbangkan untuk mencetak uang atau kembali menerbitkan obligasi (surat utang negara).⁸

Kedua pilihan tersebut seakan berbeda arah, tetapi keduanya memiliki satu kesamaan absolut: menambah utang riba⁹ negara.
_______________
7. https://www.cnbcindonesia.com/market/20200407174513-17-150392/ri-terbitkan-surat-utang-dolar-terbesar-sepanjang-sejarah

8. https://www.disway.id/r/929/cetak-uang

9. Mengenai bahaya dan dosa riba silahkan baca artikel berikut ini: https://okmirzasyah.wordpress.com/2019/10/19/5-dosa-riba/

2. Karena utang riba yang semakin bertambah, maka negara-negara tersebut (baik terpaksa ataupun sukarela) akan memungut pajak dan berbagai biaya (pungutan) yang semakin mencekik segenap rakyatnya, yang dipergunakan untuk membayar utang-utang riba yang semakin menggunung tersebut.

3. Dengan pajak dan biaya-biaya yang kian mencekik maka akan memicu kenaikan harga barang-barang. Apalagi nilai mata uang negara semakin jatuh.

4. Dengan kenaikan harga barang-barang di satu sisi, sementara penghasilan masyarakat stagnan bahkan menurun di sisi lain, maka kemiskinan akan semakin merajalela.

5. Sementara itu, segelintir manusia yang menguasai sumberdaya – sumberdaya vital (keuangan, energi, makanan, media, dan sebagainya) akan semakin kaya.

6. Maka yang kaya akan semakin kaya sementara yang miskin akan semakin miskin.

7. Meningkatnya kemiskinan dan kian melebarnya kesenjangan pendapatan membuat kriminalitas semakin merajalela sehingga manusia semakin jauh dari Allah.

8. Manusia yang kian jauh dari Allah akan hilang nilai kemanusiaannya, hilang keberadaban, maka semakin banyak manusia yang menjadi homo homini lupus, manusia yang memangsa sesamanya. Yang kuat menindas yang lemah. Kejahatan merajalela.

9. Seiring manusia yang hilang nilai kemanusiaannya dan semakin jauh dari Allah, maka orang-orang tidak peduli apakah penghasilannya halal atau haram.

10. Agar manusia tak menyadari apa sesungguhnya yang sedang terjadi, maka penduduk dunia dinina-bobokkan oleh media-media dengan berbagai hiburan yang melenakan bahkan menyesatkan.

11. Kondisi penduduk bumi pun semakin menuju kepada dunia yang tak bertuhan.

12. Maka iblis pun berhasil mengajak manusia untuk ikut masuk neraka bersamanya.Ini semua adalah rekayasa iblis dan pengikutnya di dunia. Yaitu para setan dari golongan jin dan manusia.

Wallāhu a’lam.

Medan, 25 Ramadhan 1441 H
18 Mei 2020

OK. Mirza Syah

Tinggalkan komentar