NABI NUH

3. NABI NUH

Sejarah Ringkas 25 Nabi dan Rasul

Nabi Nuh diyakini sebagai keturunan ke-10 Nabi Adam dan berasal dari wilayah Armenia. Kawasan ini berada di antara Iran, Turki dan Azerbaijan, serta di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, Asia Barat. Nabi Nuh adalah adalah nabi dan rasul Allah swt. yang diutus untuk menyadarkan umatnya yang durhaka dan menyekutukan Allah swt. Mereka lebih suka menyembah patung-patung berhala.

Sebelumnya, diceritakan bahwa sepeninggal Nabi Idris, ada lima orang yang sangat saleh. Mereka sangat disenangi masyarakat. Hingga setelah kelima orang tersebut wafat, masyarakat membuatkan patung mereka dan diletakkan ke alun-alun. Namun, lambat laun kaum tersebut menyembah patung tersebut, karena dianggap membawa manfaat. Nama-nama patung itu; Wadd, Suwa’, Yaguś, Ya’uq dan Nasr. Rupanya kaum tersebut telah berpaling dari menyembah Allah kepada berhala-berhala tersebut.

Dengan sekuat tenaga, Nabi Nuh menyadarkan mereka. Tetapi, mereka tidak mau menerima ajakan baik Nabi Nuh. Yang terjadi adalah Nabi Nuh dilecehkan, dihina, dicaci dan ditertawakan. Setiap kali Nabi Nuh menyampaikan peringatan dari Allah swt., mereka pura-pura tidak mendengar. Mereka menutup telinga rapat-rapat. Bahkan, mereka tidak segan-segan menantang Allah swt. dengan meminta janji datangnya azab Allah swt.

Selama 950 tahun, Nabi Nuh berjuang menyerukan kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu menyembah Allah swt. Tapi, hanya segelintir orang yang mau mendengarkan seruan Nabi Nuh. Bahkan, istri dan anaknya yang bernama Kan’an pun mendustakannya. Nabi Nuh akhirnya merasa lelah untuk menyadarkan kaumnya. Lalu, ia meminta kepada Allah swt. untuk menurunkan azabnya kepada mereka. Allah kemudian menyuruhnya membuat sebuah kapal yang besar. Namun, apa yang dikatakan kaumnya yang durhaka? “Wahai Nuh, apakah kamu sudah gila. Membuat kapal di atas gunung dan di musim panas,” kata salah seorang kaumnya. Bahkan, ketika kapal dalam proses pembuatan, di antara kaumnya yang kafir itu ada yang membuang kotoran ke dalamnya.

Sampai akhirnya kapal itu pun selesai dibuat. Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengajak pengikutnya ke dalam kapal itu. Selain itu, Allah juga menyuruh Nabi Nuh untuk membawa seluruh jenis hewan secara berpasang-pasangan. Kemudian, Allah menurunkan air bah (banjir) hingga kaum Nabi Nuh yang membangkang tenggelam, termasuk istri dan anaknya. Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah swt. dan Nabi Nuh yang diselamatkan.

(AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1. HAL. 194-195)

Tinggalkan komentar