NABI ADAM

Sejarah Ringkas 25 Nabi dan Rasul

1. NABI ADAM

Nabi Adam adalah manusia pertama di muka bumi. Adam diciptakan Allah dari saripati tanah. Allah menyediakan Adam tempat tinggal di surga. Allah menyuruh malaikat menghormatinya. Yaitu dengan memerintahkan mereka sujud kepada Adam. Tapi, ada yang tidak mau sujud kepadanya. Ia adalah iblis. Iblis merasa dirinya lebih baik, karena diciptakan dari api. Kesombongan iblis membuat Allah marah. Ia diusir dari surga. Tapi iblis berjanji akan menggoda Adam dan keturunannya, dan akan menyesatkan umat manusia.

Adam merasa kesepian di surga. Lalu Allah menciptakan Hawa untuk menemani Nabi Adam. Setiap hari mereka bertamasya di surga. Tapi, Allah memperingatkan mereka agar tidak mendekati sebuah pohon, apalagi memakan buahnya. Iblis selalu menggoda mereka agar mau memakan buah dari pohon tersebut. Setelah beberapa kali gagal menggodanya, akhirnya mereka tergoda. Adam dan Hawa pun mendekati pohon itu dan memakan buahnya. Tapi hanya sampai di kerongkongan, seketika itu lenyaplah pakaian yang menutupi aurat mereka.

Allah menegurnya. Adam dan Hawa menangis. Adam dan Hawa sangat menyesal dan bertobat kepada Allah. Pertobatan mereka diterima Allah. Tapi, pelanggaran itu membuat mereka dikeluarkan dari surga. Allah memindahkan keduanya ke bumi. Pertama kali sampai di bumi, Adam dan Hawa terpisah. Cukup lama Adam dan Hawa terpisah, atas izin Allah keduanya bertemu di Padang Arafah. Selanjutnya, mereka memulai hidup baru menjadi khalifah di dunia. Sejak tinggal di bumi, Adam menjadi nabi. Suatu saat, Hawa hamil, kemudian melahirkan putra putri.

Anaknya yang lahir selalu kembar, laki-laki dan perempuan. Pertama kali lahirlah Qabil dan saudari kembarnya Iklima. Kemudian Habil dan saudari kembarnya Labuda. Allah menganugerahi Nabi Adam dan Hawa anak yang banyak. Nabi Adam mengajarkan tauhid dan keimanan pada anak-anaknya. Habil dan Qabil tumbuh dewasa. Sudah saatnya mereka menikah. Turunlah perintah Allah agar anak-anak Nabi Adam harus menikah secara silang. Habil dinikahkan dengan saudari kembar Qabil, yaitu Iklima. Adapun Qabil dinikahkan dengan Labuda, saudari kembar Habil.

Semuanya patuh kecuali Qabil. Iblis membisikkan rasa iri di hatinya, karena Iklima lebih cantik. Qabil tetap tidak mau menerima keputusan Allah. Kemudian turun petunjuk Allah. Keduanya diperintahkan untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ia bebas memilih jodohnya. Habil mengorbankan seekor domba yang sehat dan gemuk, bulunya lebat, halus dan bersih. Sementara Qabil, ia mengurbankan sayur dan buah-buahan yang busuk.

Mereka meletakkan persembahan di tempat yang tinggi. Jika api datang dan menyambar persembahan tersebut, itu berarti Allah telah menerimanya. Allah pun memilih persembahan Habil, karena Allah menyukai persembahan Habil. Qabil mendatangi Habil dan bertanya mengapa persembahannya tidak diterima Allah swt. Habil menjelaskan bahwa sesungguhnya ia (Qabil) tidak bersungguh-sungguh dalam memberikan persembahan kepada Allah swt. Itu sebabnya Allah tidak menerima persembahannya.

Setelah mendengar jawaban Habil, Qabil menjadi marah dan berhasrat membunuh Habil. Qabil akhirnya membunuhnya. Qabil mengambil batu dan memukulkannya ke kepala saudaranya. Tatkala saudaranya itu telah mati, ia tidak tahu bagaimana cara menguburkannya. Lalu, Allah swt. mengutus dua ekor burung gagak yang sedang berkelahi. Akhirnya salah satu dari keduanya berhasil membunuh yang lainnya. Kemudian, gagak itu menggalikan lubang untuk temannya yang mati, lalu menguburkannya sampai bangkainya tidak terlihat.

Setelah melihat peristiwa itu, Qabil akhirnya menguburkan saudaranya. Ia sangat menyesal telah membunuh saudaranya. Nabi Adam dan Hawa sangat sedih atas kematian Habil, yang terbunuh secara zalim. Ia juga sedih terhadap Qabil, yang telah menentang dan melawan perintah Allah. Lima puluh tahun setelah terbunuhnya Habil, Adam mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Syis. Syis tumbuh menjadi seorang pemuda yang saleh dan bertakwa. Ia juga menjadi nabi setelah Nabi Adam as.

HADIS PILIHAN

Dari Sa’ad bin Abi Waqaş, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya akan terjadi suatu fitnah di mana orang yang duduk di dalamnya lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang bergegas (berlari kecil).” Sa’ad berkata, “Bagaimana pendapat engkau bila seseorang masuk ke rumahku, kemudian mengulurkan tangannya untuk membunuhku?” Rasulullah saw. bersabda, “Bersikaplah seperti anak Adam (Habil).” Perawi membacakan QS Al-Mâ’idah: 28. (HR Abu Dawud, At-Tirmizi; menyatakannya hasan, Al-Hakim; menyatakannya sahih, dan Ahmad)
____________

لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَىَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِى مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِىَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلْعَٰلَمِينَ .٢٨

(Habil berkata kepada Qabil) “Sesungguhnya kalau engkau mengayunkan tanganmu untuk membunuhku, niscaya aku tidak akan mengayunkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan seru sekalian alam.”

QS. 5 Al-Mā’idah: 28

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar