AL BAQARAH 245

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 245
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ .٢٤٥

245. Man żal-lażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan fayuḍā’ifahū lahū aḍ’āfan kaṡīrah(tan), wallāhu yaqbiḍu wa yabṣuṭu wa ilaihi turja’ūn(a).

245. Siapa yang mau memberi pinjaman⁹² yang berarti kepada Allah (dengan menafkahkan harta-bendanya untuk membela jalan Allah), niscaya Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya (dengan jumlah yang banyak sekali. Dan Allah sanggup mempersulit dan melapangkan (rezeki). Dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Ayat 243 s/d 245 menerangkan soal membela agama Allah dengan berani berperang. Sifat penakut membawa kehancuran umat. Bangsa yang penakut akan kalah dan dijajah musuh. Umat yang demikian berarti sudah mati. Itulah arti ayat 243.
Hidup kembali berarti bangun dan berjuang dengan segala kekuatan yang ada sehingga mencapai kemenangan. Bangsa yang menang disebut juga bangsa yang hidup.
Berperang memerlukan persiapan alat senjata dan perbekalan yang lengkap. Perang berarti pengorbanan jiwa dan harta. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mau berkorban itu pembalasan yang berlipat ganda dari jumlah pengorbanannya.

Kisah-kisah perang Al Quranul Karim seperti ini tidak perlu dibahas dengan mendalam: bilamana kejadiannya, di mana terjadinya, berapa yang meninggal, apa alat senjata yang dipergunakan dan sebagainya. Kisahnya sudah bersimpang siur. Cukuplah kita yakini sebagaimana adanya yang tercantum dalam Al Quranul Karim.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

92. Maksudnya meminjami Allah adalah menginfakkan hartanya di jalan Allah.

ASBĀBUN NUZŪL

245. Ibnu Hibban di dalam kitab şahīh-nya, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnu Mardawiyyah meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, dia berkata, “Ketika turun ayat QS Al-Baqarah: 261, Rasul bersabda, ‘Ya Allah, berilah tambahan untuk umatku!’ Kemudian turunlah ayat QS Al-Baqarah: 245 ini.'”

Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 261,

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ .٢٦١

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”

(QS. 2 Al-Baqarah: 261)

KOSAKATA PILIHAN

245. Man żal-lażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan: (siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah berupa pinjaman yang baik), maksudnya yang mengharapkan keridaan Allah serta hatinya ikhlas dalam bersedekah.

Wa yabṣuṭ(u): (dan melapangkan), yakni meluaskan harta di dunia bagi orang yang dikehendaki-Nya.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Manusia didorong agar mau berinfak di jalan Allah, sebagai piutang yang akan dibayar oleh-Nya dengan pahala berlipat.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYĀN

Qarḍan ḥasanan: Yang dimaksud dengan memberi pinjaman yang baik adalah mengeluarkan harta di jalan Allah dan untuk keperluan jihad. Maksudnya janganlah menunda-nunda mengorbankan harta sebagaimana kalian mengorbankan diri kalian di jalan-Nya. Kelapangan dan kesempitan rezeki semuanya di tangan Allah, keduanya juga merupakan ujian yang diturunkan-Nya bagi kalian. Terkadang kalian diuji dengan kemiskinan dan terkadang diuji dengan kekayaan.

Selain itu, mengeluarkan harta di jalan-Nya tidaklah mengurangi harta; bahkan Allah melipatgandakannya dengan tidak terhingga. Adakalanya Allah memperlihatkannya, adakalanya secara rohani dan maknawi dengan memberi keberkahan dalam harta. Dan di akhirat, tentu saja harta itu akan menjadi bekal yang berguna.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar