HIKMAH KISAH ȚALUT MELAWAN JALUT

ȚALUT MELAWAN JALUT

Hikmah Kisah-kisah dalam Al-Qur’an

📚 Allah swt. akan menguji siapa saja yang beriman kepada-Nya. Ujian itu diukur dengan kadar dan kualitas keyakinan mereka terhadap sang Khaliq. Di dalam surah Al-Baqarah: 249, Allah swt. menguji ketaatan pengikut Țalut ketika mereka diperintahkan agar minum hanya satu ciduk saja dari sebuah sungai yang ada di depannya.

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِٱلْجُنُودِ قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّى وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُۥ مِنِّىٓ إِلَّا مَنِ ٱغْتَرَفَ غُرْفَةًۢ بِيَدِهِۦ ۚ فَشَرِبُوا۟ مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُۥ هُوَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ قَالُوا۟ لَا طَاقَةَ لَنَا ٱلْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ ٱللَّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ .٢٤٩

Maka tatkala Thalut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thalut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil dapat mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

(QS. 2 Al-Baqarah: 249)

📚 Kaum Țalut yang meminum air melampaui batas yang diperintahkan nabinya, mereka berharap dengan air itu akan lebih menguatkan badan, sehingga dapat mengalahkan musuh. Nilai filosofi yang bisa diambil adalah bahwa air itu bagaikan kemewahan dunia yang harus dijadikan ujian hidup untuk mengalahkan segala nafsu, dan mengikuti ajaran Allah. Tatkala manusia tenggelam dalam kemewahan, maka mereka dapat dikalahkan oleh hawa nafsu dan setan.

📚 Ketaatan kepada seorang pemimpin adalah sesuatu yang harus dilaksanakan demi terwujudnya sebuah cita-cita bersama, selama aturan yang diperintahkan tidak bertentangan dengan aturan Allah dan rasul-Nya.

📚 Doa termasuk senjata yang paling penting dalam berjuang di jalan Allah. Manusia tidak hanya bisa mengandalkan kekuatan fisik semata, akan tetapi pertolongan Allah sebagai jawaban dari doa manusia adalah lebih penting. Hal itu seperti doa yang dipanjatkan oleh pasukan Țalut sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-Baqarah: 250.

وَلَمَّا بَرَزُوا۟ لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ .٢٥٠

Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

(QS. 2 Al-Baqarah: 250)

📚 Pertolongan itu berbanding lurus dengan kesabaran. Semakin tinggi nilai kesabaran, maka semakin dekat pula pertolongan. Dalam surah Al-Baqarah: 249 dijelaskan bahwa Allah swt. membantu memenangkan kaum Țalut dari musuhnya karena kesabaran dan keteguhan mereka. Ketahuilah sesungguhnya pertolongan itu akan datang sepanjang waktu dan akan mengalahkan kezaliman. Dan pertolongan itu amatlah dekat dengan makhluk-Nya yang taat.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar