AL BAQARAH 239

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 239
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَآ أَمِنتُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا۟ تَعْلَمُونَ .٢٣٩

239. Fa’in khiftum farijālan au rukbānā(n), fa’iżā amintum fażkurullāha kamā ‘allamakum mā lam takūnū ta’lamūn(a).

239. Dan jika kamu dalam keadaan takut (karena ada bahaya dalam peperangan dan sebagainya) maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Apabila keadaan telah aman, maka ingatlah kepada Allah (dengan salat seperti biasa dan banyak zikir) sebagaimana Allah ajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui.

Ayat 238 dan 239 secara umum masih ada hubungannya dengan perkawinan, karena salat akan memantapkan hati seorang mukmin untuk mengerjakan semua suruhan Allah dan menjauhkan diri dari semua larangan-Nya. Salat adalah tiang utama agama. Sabda Rasulullah, “Siapa yang mendirikan salat maka ia mendirikan agama, siapa yang meninggalkan salat ia meruntuhkan agama.”
Dalam keadaan bagaimana jua pun shalat tidak boleh ditinggalkan. Caranya boleh bermacam-macam sesuai dengan peristiwa. Waktu dalam keadaan bahaya, boleh sambil berjalan atau berkendaraan, di atas pesawat dan sebagainya. Dalam keadaan sakit boleh sambil berbaring atau cara bagaimana saja. Yang perlu niat dan bacaan yang begitu mudah dikerjakan. Salat yang sempurna akan membentuk akhlak dan budi pekerti mulia. Yang mengerjakannya terjauh dari segala perbuatan keji dan mungkar dan berjasa terhadap agama, bangsa, negara dan umat manusia.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Sekalipun dalam keadaan genting, salat fardu mesti dilakukan. Akan tetapi, dalam keadaan genting, beberapa ketentuan yang mesti dipenuhi dalam keadaan normal tidak mesti dipenuhi.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYĀN

239. Jika dalam keadaan takut dari musuh, maka dibolehkan melaksanakan salat dengan cara bagaimana pun baik dengan berjalan atau berkendaraan. Dan ketika keadaan kembali aman, maka salatlah sebagaimana yang telah diajarkan.

RENUNGAN AYAT

Selain aspek-aspek formal, aspek-aspek penyempurna suatu ibadah pun harus dipenuhi dan diindahkan, seperti kekhusyukan, kerapian, dan keikhlasan. Orang-orang beriman diperintahkan oleh Allah agar melaksanakan salat tepat waktu dan memenuhi ketentuan-ketentuannya, yaitu syarat dan rukun, termasuk kekhusyukannya.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar