AL BAQARAH 221

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 221
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَلَا تَنكِحُوا۟ ٱلْمُشْرِكَٰتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنكِحُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا۟ ۚ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ يَدْعُونَ إِلَى ٱلنَّارِ ۖ وَٱللَّهُ يَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱلْجَنَّةِ وَٱلْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِۦ ۖ وَيُبَيِّنُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ .٢٢١

221. Wa lā tankiḥul-musyrikāti ḥattā yu`minn(a), wa la`amatum mu`minatun khairum mim musyrikatiw walau a’jabatkum, wa lā tunkiḥul-musyrikīna ḥattā yu`minū, wa la’abdum mu`minun khairum mim musyrikiw walau a’jabakum, ulā`ika yad’ūna ilan-nāri wallāhu yad’ū ilal-jannati wal-magfirati bi`iżnih(ī), wa yubayyinu āyātihī lin-nāsi la’allahum yatażakkarūn(a).

221. Dan janganlah kamu mengawini wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya hamba wanita yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun ia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan para musyrik (kepada wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Seorang hamba yang mukmin lebih baik dari pada seorang musyrik walaupun ia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka dan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dan mematuhi semua perintah-perintah itu).

Ayat 217 s/d 221 menerangkan beberapa perintah dan larangan yang ada di antaranya merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah. 1. Perintah boleh melakukan perang dalam bulan haram untuk menghilangkan fitnah; 2. Meminum minuman yang memabukkan dan berjudi dilarang walaupun ada manfaatnya; 3. Anak-anak yatim harus dipelihara dan dididik. Menganggap mereka seperti saudara sendiri; 4. Dilarang mengawini wanita-wanita musyrik betapapun cantiknya. Begitu juga dilarang menikahkan wanita-wanita muslim kepada orang musyrik yang betapapun hebatnya. Diingatkan agar semua perintah dan larangan itu dipatuhi dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai terbawa hanyut oleh rayuan dan tipu-daya kaum musyrikin yang membawa ke neraka. Hendaklah selalu ingat dan bertakwa kepada Allah yang menunjukkan jalan lurus ke surga.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

ASBĀBUN NUZŪL

221. Muqatil berkata, “Ayat ini diturunkan kepada Ibnu Abi Mirśad Al-Ganawi yang meminta izin kepada Nabi untuk menikahi seorang wanita musyrik yang sangat cantik. Maka turunlah ayat ini.”

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

📖 Wanita-wanita musyrik haram dinikahi oleh orang-orang beriman kecuali telah bertobat secara total.

📖 Para orangtua Mukmin haram menikahkan anak perempuannya kepada laki-laki musyrik, kecuali telah bertobat secara total.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYĀN

221. Dalam ayat ini berisi anjuran kepada orang-orang beriman untuk lebih mengutamakan pernikahan dengan laki-laki dan perempuan Mukmin. Dan menikah dengan mengutamakan kecantikan tanpa melihat agama, dikatakan sebagai sebab kehancuran. Sebagaimana sabda Rasul, “Wanita itu dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang kuat agamanya, niscaya kamu beruntung.” (Şahīh Muslim).

Ayat ini berbicara kepada wali perempuan, hingga menjadi dalil bahwa tidak sah perkawinan perempuan tanpa izin dan kerelaan walinya. Sebab, ayat sebelumnya ditujukan kepada laki-laki dengan memakai lafaz, “Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik.” Namun, ketika perintah ini diberikan kepada perempuan, maka Al-Qur’an tidak langsung berbicara kepada perempuan, melainkan kepada walinya dengan mengatakan, “Janganlah kamu nikahkan (perempuan Mukmin) dengan laki-laki musyrik. (Lihat penjelasan ayat 232 dan QS An-Nūr ayat 32).

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar