SUDAHKAH KITA DAPATKAN ANUGERAH ALLAH INI?

TEMPAT HIJRAH YANG LUAS DAN REZKI YANG BANYAK, SUDAH KITA DAPATKAN ANUGERAH ALLAH INI?

۞ وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدْ فِى ٱلْأَرْضِ مُرَٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿١٠٠﴾

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”*

(Q.S. 4 An Nisaa: 100)

Sepekan yang lalu saya ditelepon oleh Pak Misbaijuri, sosok yang saya kenal dari beberapa bulan yang lalu. Beliau sampaikan bahwa saat ini sedang mendapatkan proyek pembuatan perumahan di daerah Sidikalang dan kami berdiskusi bagaimana teknis melakukan syirkah.

Beliau sampaikan, jika segala sesuatunya berjalan lancar, proyek pembangunan perumahan bagi aparat negara ini akan dilanjutkan di daerah yang lain. Alhamdulillah.

Demikianlah keadaan beliau yang ekonominya berangsur membaik dari waktu ke waktu, rumah tangga yang kian harmonis, hidup yang semakin tenang, seiring hijrahnya di jalan ALLAH, meninggalkan semua transaksi riba dan segala keburukan, kembali ke jalan ALLAH yang lurus.

Maka teringat di bulan-bulan sebelumnya, saat beliau dan istri mengundang saya mengisi kajian tentang riba di pengajian yang diadakan di rumah tetangga dan kemudian di rumahnya, ya sampai 2 kali. Cara mereka mengingatkan diri, keluarga, dan teman-temannya agar sadar bahaya riba dan kembali ke jalan ALLAH yang lurus. Kemudian mereka berdua suami isteri mengikuti Spirit Training Angkatan Ke-12, Ahad, 14 Juli 2019, yang dilanjutkan dengan menjadi peserta training lanjutan Spirit Workshop, yang saat itu masih berbayar.

Alhamdulillah setelah komit berhijrah, maka untuk menyelesaikan utang kredit motornya, suami dari Ramida Chan ini memutuskan mengembalikan sepeda motornya ke leasing. Lunas utangnya. Selanjutnya, Insya Allah kredit di sebuah bank pelat merah akan selesai di bulan April depan dengan cukup membayar sisa utang pokok saja tanpa membayar ribanya sama sekali, hasil nego beliau ke bank tersebut. Jika itu selesai, maka tinggal satu lagi pe-er beliau yaitu menuntaskan KPR di sebuah bank yang sudah dihentikan pembayaran cicilannya itu dan sampai saat ini masih dalam proses negosiasi. Beliau dan keluarga sudah bersiap jika seandainya harus menjual rumah mereka satu-satunya itu untuk melunasi sisa utang pokoknya. Namun, tentu saja ada peluang bisa membayar sisa utang pokok tanpa harus menjual rumah seiring keadaan keuangan rumah tangga yang semakin membaik. Apapun, mereka berdua akan melakukan yang terbaik. Kita doakan.

Demikianlah janji ALLAH, saat seorang hamba berhijrah di jalan ALLAH dengan penuh kesungguhan, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak (QS An Nisaa:100).

Lantas pertanyaannya, sudahkah kita sungguh-sungguh berhijrah di jalanNYA yang lurus? Bukankah ALLAH Yang Mahapengasih dan Mahapengampun menanti taubatmu?

Atau justru kita abai tak peduli lantas kemudian terancam terkena ancaman ALLAH yang tercantum di dalam Al Quran seperti berikut ini?

ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيْطَٰنُ مِنَ ٱلْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْبَيْعُ مِثْلُ ٱلرِّبَوٰا۟ ۗ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ فَمَن جَآءَهُۥ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ ﴿٢٧٥﴾

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

(Q.S.2 Al-Baqarah: 275)

Ya RABBI, mohon ampuni dan lindungi kami hamba-hamba-MU.

OK. Mirza Syah