HIKMAH KISAH NABI YA’KUB, YUSUF AS., DAN SAUDARANYA

HIKMAH KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN

NABI YA’KUB, YUSUF AS., DAN SAUDARANYA

Nabi Ya’kub adalah cucu Nabi Ibrahim yang lahir dari putra khalīlullāh bernama Ishak. Dari jalur keturunan Ya’kub Allah swt. mengutus para rasul untuk meneruskan perjuangan Nabi Ibrahim, yakni menjunjung kalimat Allah. Dia menikah dengan empat orang istri yang melahirkan 12 orang anak, di antaranya Nabi Yusuf. Bagi Nabi Ya’kub, Yusuf merupakan anak kesayangannya, sehingga tak ayal jika saudara-saudara lainnya iri dengan sikap ayahnya tersebut. Mereka memasukkan Nabi Yusuf ke sebuah sumur dalam hutan. Dalam perjalanan hidupnya, akhirnya Nabi Yusuf bertemu dengan kebahagiaan, hal ini seperti yang diabadikan Allah dalam surah Yūsuf yang isinya khusus menceritakan kisah dirinya.

HIKMAH KISAH:

⭕ Bagi seorang anak, orang tua adalah orang pertama yang harus dihormati, dimintai pendapat, ataupun solusi. Karena bagaimanapun, dia yang lebih memahami peristiwa yang belum pernah diketahui anaknya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Nabi Yusuf ketika dia bermimpi sesuatu, maka yang pertama dimintai pendapatnya adalah Ya’kub sebagai ayahnya. (QS Yūsuf: 4)

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ .٤

“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.'”

(Q.S. Yūsuf 12:4)

⭕ Syaikh ‘Abdur Rahman As-Sa’di berpendapat bahwa ketika Allah hendak mengangkat derajat Nabi Yusuf di dunia dan akhirat, Dia memberikan informasi terlebih dahulu lewat mimpi, memberi kemudahan untuk mengatasinya, memberikan kesiapan, dan memperlakukannya dengan baik.

⭕ Seseorang dilarang memberitahukan mimpi yang menyenangkan kepada orang yang hasad dan iri. Hal itu sebagaimana perintah Nabi Ya’kub kepada anaknya (Yusuf) agar tidak memberitahukan peristiwa yang dialaminya kepada saudara-saudaranya, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Yūsuf: 5.

قَالَ يَٰبُنَىَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلَىٰٓ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا۟ لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ .٥

“Ayahnya berkata: ‘Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.'”

(Q.S. Yūsuf 12:5)

⭕ Allah swt. memberikan gambaran kepada umat manusia bahwa keberhasilan itu akan diraih setelah melewati perjuangan. Selain itu pula, Allah menjelaskan bahwa orang yang hasud pada akhirnya akan mengalami kehancuran, dan sebaliknya orang yang dihasudnya akan mendapatkan kemuliaan, hal itu sebagaimana dalam kisah Yusuf dan beberapa saudaranya.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

2 comments

Tinggalkan komentar