AL BAQARAH: 148

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 148
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ .١٤٨

148. Wa likulliw wijhatun huwa muwallīha fastabiqul-khairāt(i), aina mā takūnū ya’ti bikumullāhu jamī’ā(n), innallāha ‘alā kulli syai’in qadīr(un).

148. Dan tiap-tiap umat ada kiblatnya, ke mana ia mengarahkan mukanya. Maka berlomba-lombalah kamu mengerjakan kebaikan. Di mana saja kamu berada, Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat 147 s/d 152 masih menerangkan persoalan menghadap ke Mesjidil Haram. Menghadap ke sana suatu perintah yang sudah pasti dari Tuhan. Kaum Yahudi ada kiblatnya menghadap Baitul Makdis dan umat Islam kiblatnya Mesjidil Haram. Setiap umat hendaklah berlomba-lomba berbuat baik, salat, sedekah, membantu fakir-miskin dan lain-lain. Persoalan perpindahan menghadap kiblat ini menjadi isyu yang santer sekali yang dilontarkan musuh-musuh orang mukmin, sehingga sampai tiga kali Allah memerintahkan untuk mengarahkan muka ke Mesjidil Haram, agar 1. isyu itu (orang mukmin tidak berpendirian dan sebagainya) hilang lenyap, 2. nikmat Allah sempurna diberikan-Nya kepada Rasul dan pengikutnya, nikmat kepuasan batin mempunyai kiblat sendiri, 3. orang-orang mukmin mendapat petunjuk. Itulah di antara nikmat Allah yang harus disyukuri.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

KOSAKATA PILIHAN

148. Huwa muwallīha: (yang ia menghadap kepadanya), yakni anak cucu Ya’kub as.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Setiap umat memiliki kiblat masing-masing. Orang-orang yahudi memiliki kiblat tersendiri, juga dengan orang-orang nasrani.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

148. Maksudnya, setelah diberikan jalan kebenaran dan jalan kesesatan, manusia diberi kebebasan memilih jalan yang ia tempuh. Oleh sebab itu masing-masing manusia membuat cara dan aturan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kalau Allah menghendaki, niscaya seluruh manusia menempuh satu jalan yaitu jalan kebenaran. Dan ini tidak akan terjadi tanpa menarik kebebasan yang ada pada diri manusia. Kebebasan adalah suatu ujian yang Allah berikan kepada manusia. Oleh sebab itu, wahai orang-orang beriman berlomba-lombalah dalam hal kebaikan yakni percepatlah langkahmu di dalam beramal baik. Dan jalan ini adalah jalan wahyu Ilahi yang didapat dengan jalan mengikuti sunah Rasul dan perkara ini tidak ada pada agama-agama selain Islam.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar