AL BAQARAH: 129

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 129
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

رَبَّنَا وَٱبْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ .١٢٩

129. Rabbanā wab’aś fīhim rasūlam minhum yatlū ‘alaihim āyātika wa yu’allimu-humul-kitāba wal-hikmata wa yuzakkīhim, innaka antal-‘azīzul hakīm(u).

129. Ya Tuhan kami! Utuslah kepada mereka seorang Rasul di antara mereka yang akan membacakan (menyampaikan) ayat-ayat-Mu, mengajarkan Kitab (Al Quranul Karim) dan hikmah dan membersihkan mereka (dari budi pekerti jahat). Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat 124 s/d 133 menerangkan agar umat Muhammad s.a.w. menjadikan Nabi Ibrahim dan anak-anaknya menjadi tiru tauladan dalam beragama, beribadah, kecintaan kepada anak-cucu dan selalu mengharapkan agar agama Tuhan, Islam tetap dilestarikan sampai akhir zaman. Beberapa ujian berat yang diberikan Allah kepada Ibrahim seperti menyembelih Isma’il, dilaksanakannya dengan baik. Ialah yang membangun Ka’bah. Doanya agar Ka’bah itu selalu dikunjungi orang-orang muslim dikabulkan Tuhan. Sekarang jemaah haji melimpah ruah dan jumlahnya selalu bertambah. Buah-buahan dan segala macam barang keperluan hidup lengkap tersedia di Mekah sebagai yang diharapkan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim terus beramal dan berdoa agar anak-cucunya tetap beriman menjadi muslim yang taat. Doanya agar Allah mengutus Muhammad juga dikabulkan Tuhan. Berbagai doa Ibrahim dikabulkan Tuhan. Keturunannya Ya’kub memegang teguh agama Ibrahim dan mewasiatkan kepada anak-anaknya agar tetap menyembah Allah Tuhan Yang Maha Tunggal. Sungguh besar jasa Nabi Ibrahim. Suatu perjuangan dalam membina generasi penerus kehidupan beragama dan taat kepada Allah s.w.t. yang harus dijadikan tauladan oleh kita selamanya. Dengan menumbuhkan generasi penerus dalam kehidupan beragama inilah, agama Islam akan menjadi agama yang kekal sampai di akhir zaman.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

KOSAKATA PILIHAN

129. Wa yuzakkīhim: (serta akan menyucikan mereka), yakni menyucikan mereka dari berbagai dosa dengan tauhid dan zakat.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

📖 Allah mengajarkan kepada manusia melalui Ibrahim dan Ismail agar mengakhiri setiap pekerjaan dengan doa pengabulan, sebagaimana mereka lakukan setelah selesai mendirikan Ka’bah.

📖 Ibrahim dan Ismail berdoa kepada Allah agar keturunan-keturunan mereka tidak menjadikan Ka’bah sebagai tempat kemusyrikan, melainkan sebagai tempat ibadah dan ketauhidan. Selain itu, Ibrahim pun berdoa agar salah satu keturunannya menjadi penerus dirinya sebagai nabi. Pengutusan Muhammad sebagai nabi merupakan jawaban Allah atas doa Ibrahim.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

129. Minhum: Ini adalah doa terakhir Nabi Ibrahim yang juga dikabulkan oleh Allah. Dan dari keturunan Nabi Ismail, Rasul saw. diutus sebagai nabi. Oleh sebab itu Rasul saw. pernah bersabda, “Aku adalah doa bapakku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan mimpi ibuku.” (Al-Fathur Rabbānī, 20:181, 189).

Al-kitāba wal-hikmata: yang dimaksud dengan kitāb adalah Al-Qur’an dan hikmah adalah Sunah. Disebutkannya membaca Al-Qur’an setelah mengajarkan Kitab dan Hikmah memberi pemahaman bahwa hanya dengan membaca Al-Qur’an itu sendiri akan mendapatkan pahala. Namun jika membacanya disertai pemahaman dan maksud yang terkandung di dalamnya adalah suatu hal yang paling baik. Maka dari itu, meskipun tidak mengetahui maksudnya, kita tidak boleh bermain-main di saat membacanya, sebab membacanya adalah suatu amal juga. Di samping itu kita harus berusaha mempelajari semampu kita untuk mengetahui maksud Al-Qur’an.

Wa yuzakkīhim: Ini adalah tugas keempat yang diberikan kepada Rasul saw. setelah membaca Al-Qur’an, mengajarkan Kitab dan Hikmah. Yakni menyucikan diri mereka dari kotoran syirik dan sangkaan dan dari kehinaan dan kenistaan akhlak.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar