AL BAQARAH: 127

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 127
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ ﴿١٢٧﴾

127. Wa iż yarfa’u ibrāhīmul-qawā’ida minal-baiti wa ismā’īl(u), rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī’ul-‘alīm(u).

127. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim mendirikan dasar-dasar Ka’bah bersama anaknya Isma’il (dengan berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ayat 124 s/d 133 menerangkan agar umat Muhammad s.a.w. menjadikan Nabi Ibrahim dan anak-anaknya menjadi tiru tauladan dalam beragama, beribadah, kecintaan kepada anak-cucu dan selalu mengharapkan agar agama Tuhan, Islam tetap dilestarikan sampai akhir zaman. Beberapa ujian berat yang diberikan Allah kepada Ibrahim seperti menyembelih Isma’il, dilaksanakannya dengan baik. Ialah yang membangun Ka’bah. Doanya agar Ka’bah itu selalu dikunjungi orang-orang muslim dikabulkan Tuhan. Sekarang jemaah haji melimpah ruah dan jumlahnya selalu bertambah. Buah-buahan dan segala macam barang keperluan hidup lengkap tersedia di Mekah sebagai yang diharapkan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim terus beramal dan berdoa agar anak-cucunya tetap beriman menjadi muslim yang taat. Doanya agar Allah mengutus Muhammad juga dikabulkan Tuhan. Berbagai doa Ibrahim dikabulkan Tuhan. Keturunannya Ya’kub memegang teguh agama Ibrahim dan mewasiatkan kepada anak-anaknya agar tetap menyembah Allah Tuhan Yang Maha Tunggal. Sungguh besar jasa Nabi Ibrahim. Suatu perjuangan dalam membina generasi penerus kehidupan beragama dan taat kepada Allah s.w.t. yang harus dijadikan tauladan oleh kita selamanya. Dengan menumbuhkan generasi penerus dalam kehidupan beragama inilah, agama Islam akan menjadi agama yang kekal sampai di akhir zaman.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

KOSAKATA PILIHAN

127. Wa iż yarfa’u ibrāhīmul-qawā’ida minal-baiti: (dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah), yakni ketika Ibrahim membangun pondasi Baitullah.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Allah mengajarkan kepada manusia melalui Ibrahim dan Ismail agar mengakhiri setiap pekerjaan dengan doa pengabulan, sebagaimana mereka lakukan setelah selesai mendirikan Ka’bah.

HADIS PILIHAN

127. Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “Sesungguhnya Nabi saw. bila akan berbuka puasa, maka beliau berdoa, ‘Ya Allah untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami berbuka puasa, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'” (HR. Ad-Daruquțni)

DOA-DOA DALAM AL-QUR’AN

Doa Nabi Ibrahim & Ismail ketika Membangun Dasar Baitullah

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

127. Rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī’ul-‘alīm(u).

Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkau-lah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٢٨﴾

128. Rabbanā waj’alnā Muslimaini laka wa min żurriyatinā ummatam Muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub ‘alainā, innaka antat-tawwābur-rahīm(u).

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar