MEMBANGUN KESADARAN DIRI DAN SIKAP MENTAL UNTUK BEBAS UTANG DAN RIBA

RESEP BEBAS UTANG DAN RIBA

Usaha kita untuk membebaskan diri dari utang dan riba sebaiknya diawali dengan membangun kesadaran diri dan sikap mental yang tepat, agar hidup ini bukan hanya bebas utang dan riba tapi lebih luas dan lebih dalam lagi agar kita bisa mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

“Masalah bukan untuk diselesaikan melainkan untuk dibaca pesan cinta-Nya.”
– Rezha Rendy –

Saat kita bisa membaca dan kemudian melakukan pesan cinta dari-Nya maka itulah awal dari datangnya pertolongan Allah.

1. MEMBANGUN KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS)

Membangun kemampuan untuk mengenali diri sendiri. Manusia yang tidak mengenal siapa dirinya maka ia tidak akan tau tujuan hidupnya. Orang yang tidak tau tujuan hidupnya maka akan hidup tersesat di dunia.

Karena itu, sudahkah kita tau siapa diri kita? Bisakah kita menjawab pertanyaan sederhana ini:
✅ Siapa saya?
✅ Di mana saya?
✅ Mau kemana saya?

Agar kita sadar siapa diri kita sesungguhnya, apa tujuan hidup kita. Sehingga tidak sesat, dan salah arah dalam menyelesaikan masalah utang dan riba yang kita alami.

2. MEMBANGUN KESADARAN AKAN BAHAYA UTANG DAN RIBA

Orang yang ingin keluar dari jerat utang dan riba namun tidak menyadari bahaya utang dan riba ibarat seorang dokter yang mengobati pasien tanpa tau apa penyakit pasien sebenarnya. Akibatnya jadi salah memberi obat dan salah metode pengobatan sehingga penyakit tidak kunjung sembuh malah bisa semakin parah.

Hukum Riba

Hukum Riba adalah HARAM berdasarkan nash Al Qur`an yang qath’i (tegas), yaitu QS Al Baqarah 2: 275,

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

(QS 2 Al Baqarah : 275)

يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ ﴿٢٧٦﴾

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.”

(QS 2 Al Baqarah: 276)

Ada 3 modal manusia yang akan dimusnahkan Allah sedikit demi sedikit karena melakukan riba:

1. Modal fisik: tubuh (kesehatan) dan materi (kekayaan, pangkat jabatan). Kesehatan dan materi akan terenggut dari diri.

2. Modal perasaan/emosional: secara umum terbagi dua yaitu senang dan tidak senang. Perlahan tapi pasti perasaan senang akan hilang dan timbul perasaan tidak senang antara lain cemas, gelisah, takut dan khawatir.

3. Modal spiritual: menyangkut makna hidup dan kedekatan kepada Allah. Kekhusyukan ibadah hilang dan hidup hampa tanpa makna karena melakukan riba.

Riba termasuk DOSA BESAR (Kaba`ir), sesuai sabda Nabi Muhammad SHALLALLAHU ‘alaihi wasallam :

اجتنبوا السبع الموبقات“ قالوا: يا رسول الله، وما هن؟ قال: ”الشرك، والسحر، وقتل النفس التي حرّم الله إلا بالحق، وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتّولّي يوم الزّحف، وقذف المحصنات الغافلات المؤمنات

“Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan!’ Mereka bertanya, ’Apa itu?’ Sabda Nabi, ’Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh zina kepada wanita mukmin yang baik-baik.” (HR Bukhari)

Hadits Nabi Muhammad SHALLALLAHU ‘alaihi wasallam :

لعن رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: آكل الربا، وموكله، وكاتبه، وشاهديه“، وقال: ”هم سواء

“Rasulullah SHALLALLAHU ‘alaihi wasallam melaknat pemakan riba (pengambil riba), pemberi riba, penulis riba, dan dua saksinya. Sabda Nabi SAW : Mereka sama.” (HR Muslim)

Sabda Nabi Muhammad SHALLALLAHU ‘alaihi wasallam :

الربا ثلاثة وسبعون باباً أيسرها مثل أن ينكح الرجل أمه

“Riba mempunyai 73 macam dosa, yang paling ringan seperti laki-laki yang menikahi (berzina) dengan ibu kandungnya sendiri.” (HR Hakim).

Sabda Nabi Shalallahu alaihi wasallam:

درهم ربا يأكله الرجل وهو يعلم أشدُّ من ستٍّ وثلاثين زنية

“Satu dirham riba yang dimakan seseorang sedang dia tahu, lebih berat dosanya daripada 36 kali berzina.” (HR Ahmad)

Sabda Nabi Muhammad SHALLALLAHU ‘alaihi wasallam:

إذا ظهر الزنا والربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله

“Jika telah merajalela zina dan riba di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka [mendapat] azab Allah.” (HR Al Hakim).

Bahaya Utang

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam sering berdoa seperti berikut ini,

“Allahumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami wal maghram” (Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit utang). Lalu ada seseorang yang bertanya: “Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari utang, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya”. (HR. Bukhari: 2222)

INILAH KENAPA NABI BERDOA BERLINDUNG DARI UTANG

3. MEMBANGUN KESADARAN AKAN KONDISI YANG DIALAMI

Langkah ini mencakup tentang kesadaran atas kondisi yang dialami. Yaitu bahwa kita memiliki utang dan melakukan praktik riba. Sadar telah melakuan kesalahan karena melakukan yang diharamkan Allah.

Setelah kita jujur menyadari dan mengakui apa yang terjadi apa kesalahan kita maka berikutnya kita menyadari dan menaikkan level kesadaran kita tentang problem yang kita alami adalah sebagai KETENTUAN ALLAH. Ketentuan ALLAH karena kita melanggar perintah-NYA mengharamkan riba dan mengabaikan sabda Nabi agar menghindari utang. Dan kita tidak mencari kambing hitam atas kesalahan yang kita lakukan. Menerima sepenuhnya segala konsekwensi atas kesalahan yang dilakukan.

Kesadaran ini kemudian membuat kita sadar bahwa kita harus melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Setelah menyadari bahwa masalah yang kita alami adalah ketentuan Allah. Lantas kita coba baca, apa pesan cinta-Nya pada kita?

Apapun masalah Anda kalau mau cepat keluar jangan fokus pada masalah atau solusinya…belakangan! Baca dulu pesan cinta-Nya. Maksudnya apa Allah memberikan masalah ini?

Ya. Antara lain agar kita kembali kepada jalan-Nya yang lurus. Awali dengan bertaubat minta ampun sungguh-sungguh kepada Allah.

4. TAUBATAN NASUHA

✅ Menyadari dan menyesali kesalahan kita
✅ Banyak-banyak istighfar memohon ampun kepada Allah. Setiap satu istighfar bayangkan satu dosa yang kita lakukan. Begitu seterusnya.
✅ Berjanji pada Allah tidak mengulangi lagi dosa yang sama (misalnya dosa riba).
✅ Berjanji pada Allah untuk memulai hidup baru tanpa riba
✅ Shalat taubat. Baik jika diawali dengan mandi besar kemudian dilanjutkan shalat taubat 2 rakaat atau lebih.

5. NIAT IKHLAS TULUS MURNI, LURUSKAN DAN LUASKAN

Memurnikan niat kita untuk bebas utang dan riba bukan karena selain Allah. Bukan karena ingin mendapat pujian manusia. Bukan karena menginginkan kesuksesan perdagangan. Bukan karena apapun selain Allah dan Rasul-Nya.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafs – ‘Umar bin Al-Khattab – ra., dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.’”
(HR Bukhari – Muslim)

Setelah meluruskan niat hanya karena Allah maka luaskan niat. Semakin bermanfaat niat kita bagi kepentingan umat dan masyarakat serta alam semesta maka akan semakin mendatangkan pertolongan Allah.

5. TOTAL BERGANTUNG KEPADA ALLAH

TOTAL BERGANTUNG = DIPENUHI

Lihat dan perhatikan bagaimana hidup kita mulai dari berbentuk ruh hingga bayi saat kita total bergantung kepada Allah maka semua kebutuhan kita dipenuhi walaupun dengan ikhtiar yang sederhana misalnya tangisan. Masalahnya semakin kita dewasa malah kita semakin kurang bergantung sama Allah.

Contoh-contoh kebergantungan pada selain Allah:

Tanda bergantung kepada bisnis. “Kalau bisnis saya bangkrut gimana hidup saya.”

Tanda bergantung pada suami/istri. “Kalau suami dikeluarkan dari kantor anak-anak saya makan apa nih.” “Kalau istri nggak mendukung saya hijrah bakal berat hidup ini.”

Tanda bergantung dengan uang. “Kalau mau umroh itu ya butuh uang. Kalau mau bayar utang itu ya butuh uang. Kalau mau makan, bayar anak sekolah, beli ini itu ya butuhnya ya uang!”

Gantungannya sudah banyak sekali yang akibatnya ketergantungan ke Allah semakin berkurang. Apa akibatnya. Akhirnya kita dituntut ekstra kerja keras karena sudah makin sedikit dibantu sama Allah. Padahal mudah jika Allah mau menyelesaikan utang kita tanpa uang. Kun. Fayakun.

6. MEMBANGUN INTEGRITAS SPIRITUAL

Integritas. Sesuai antara kata dan perbuatan. Tetap berbuat baik dalam kondisi ramai maupun sendirian karena sadar malaikat mencatat semua perbuatan baik maupun perbuatan buruk yang kita lakukan.

7. MENJADIKAN AL QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN

Kita diciptakan Allah dan agar hidup kita berjalan baik maka Allah ciptakan buku pedoman yaitu Al Qur’an. Selesaikan semua urusan termasuk masalah muamalah dengan berpedoman pada Al Qur’an bukan pada ilmu-ilmu buatan manusia.

8. MENJADIKAN NABI DAN RASUL ALLAH SEBAGAI SURI TELADAN YANG DIIKUTI

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai penutup para Nabi adalah suri teladan yang harus kita ikuti agar selamat dan bahagia dunia akhirat.

9. MENJADIKAN SURGA SEBAGAI CITA-CITA TERTINGGI

Tidak ada tujuan yang lebih tinggi selain mati masuk surga, bertemu Rasulullah dan menatap wajah ALLAH Yang Maha Indah. Inilah our ultimate vision.

10. IKHLAS DAN TAWAKAL

Ikhlas dan tawakal terhadap semua ketentuan dan peran yang Allah berikan.

Demikianlah konsep membangun kesadaran dan sikap mental yang terdiri dari 10 langkah sebagai bagian dari resep menyelesaikan utang dan riba. Moga Allah meridai. Aamiin.

Tinggalkan komentar