AL BAQARAH: 88

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 88
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَقَالُوا۟ قُلُوبُنَا غُلْفٌۢ ۚ بَل لَّعَنَهُمُ ٱللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَّا يُؤْمِنُونَ .٨٨

88. Wa qâlû qulûbunâ gulf(un), bal la’ana-humullâhu bikufrihim faqalîlam mâ yu’minûn(a).

88. Dan mereka berkata, “Hati kami telah tertutup.” Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuki mereka karena keingkarannya. Sedikit sekali di antara mereka yang beriman.

Ayat 87 s/d 89 menerangkan sikap Bani Israil memahami dan mengamalkan isi Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa. Di antara isinya menerangkan kedatangan Nabi Muhammad, mereka sembunyikan. Al Quranul Karim yang juga membenarkan isi Taurat, pada mulanya mereka harapkan datangnya. Sesudah datang Al Quranul Karim banyak saja ulah mereka. Mereka berkata hatinya tidak terbuka, lantas diingkarinya. Begitulah hati yang sudah berkarat dengan kekafiran amat susah menerima kebenaran walaupun diketahui bahwa itu benar.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Secara sombong kaum Yahudi menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad, karena merasa pengetahuan mereka telah mumpuni.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

88. Hati sudah tertutup untuk menerima kebenaran bukanlah suatu sikap yang patut dibangga-banggakan bahkan ini adalah tanda-tanda orang terkutuk. Maka sedikit sekali iman mereka (yang diterima Allah) atau sedikit sekali orang-orang beriman di antara mereka.

HADIS PILIHAN

88. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata, “Rasul saw. bersabda, ‘Hati itu ada empat macam: hati ajrad, di dalamnya terdapat lampu yang terang, hati aglaf yang masih tersegel dengan penutupnya, hati mankus, dan hati muşaffah. Adapun hati ajrad, ia adalah hati yang di dalamnya terdapat lampu yang terang sebagai cahayanya. Sedangkan hati aglaf adalah hati orang kafir. Sementara hati mankus adalah hati orang munafik, dia mengetahui kebenaran, namun kemudian mengingkarinya. Sedangkan hati muşaffah adalah hati yang di dalamnya terdapat iman dan nifaq (kemunafikan); dan perumpamaan iman di dalam hati tersebut adalah laksana sayur-sayuran yang dikembangkan dengan pengairan yang baik, dan perumpamaan kemunafikan di dalamnya adalah laksana luka yang dibengkakkan oleh nanah dan darah. Dan yang manapun dari dua penonjolan itu yang lebih mendominasi dan mengalahkan yang lain, maka ialah yang akan menguasai hati tersebut.'” (HR Ahmad)

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar