AL BAQARAH: 87

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 87
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ بِٱلرُّسُلِ ۖ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ٱبْنَ مَرْيَمَ ٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَيَّدْنَٰهُ بِرُوحِ ٱلْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمْ رَسُولٌۢ بِمَا لَا تَهْوَىٰٓ أَنفُسُكُمُ ٱسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ .٨٧

87. Wa laqad âtainâ mûsal-kitâba wa qaf-fainâ mim-ba’dihî bir-rusuli wa âtainâ ‘îsabna maryamal-bayyinâti wa ayyadnâhu birûhil-qudus(i), afakullamâ jâ’akum rasûlum bimâ lâ tahwâ anfusukumustakbartum, fa-farîqan kazzabtum wa farîqan taqtulûn(a).

87. Dan sesungguhnya telah Kami turunkan Kitab Taurat kepada Musa. Kemudian Kami susul sesudahnya dengan beberapa rasul. Dan Kami berikan kepada ‘Isa anak Maryam beberapa bukti kebenarannya (mukjizat). Dan Kami kuatkan lagi dengan Ruhul Qudus (roh suci). Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul (membawa) ajaran yang tidak sesuai dengan keinginanmu, lantas kamu takabur? Sebagian dari mereka kamu dustakan dan sebahagian lain kamu bunuh.

Ruhul Qudus ialah Jibril yang meniupkan roh kepada Maryam sehingga ia hamil melahirkan Nabi ‘Isa. Inilah salah satu mukjizat Nabi ‘Isa. Jadi bukanlah Nabi ‘Isa anak Allah s.w.t. Malaikat Jibril yang diperintah Allah meniupkan Ruhul Qudus itu yang selalu mematuhi segala perintah. Kejadian kelahiran Nabi ‘Isa tanpa bapak ini adalah suatu hal yang amat mudah sekali bagi Allah s.w.t. Sedangkan alam semesta yang lebih hebat dan dahsyat mudah sekali bagi Allah s.w.t. menciptakannya. Allah s.w.t. Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat 87 s/d 89 menerangkan sikap Bani Israil memahami dan mengamalkan isi Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa. Di antara isinya menerangkan kedatangan Nabi Muhammad, mereka sembunyikan. Al Quranul Karim yang juga membenarkan isi Taurat, pada mulanya mereka harapkan datangnya. Sesudah datang Al Quranul Karim banyak saja ulah mereka. Mereka berkata hatinya tidak terbuka, lantas diingkarinya. Begitulah hati yang sudah berkarat dengan kekafiran amat susah menerima kebenaran walaupun diketahui bahwa itu benar.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

📖 Kaum yahudi merupakan kelompok masyarakat sombong yang tidak mau menerima kebenaran, sekalipun sudah sangat jelas bukti-buktinya.

📖 Kaum yahudi suka menolak kebenaran yang tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu mereka, selain kebiasaan mengubah dan mengutak-atik isi Kitab Suci.

📖 Sejumlah nabi dibunuh oleh kaum yahudi, ketika mereka menyampaikan syariat Allah.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

87. Sebagaimana mereka mendustakan Nabi Muhammad dan Nabi Isa, dan membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya.

Al-qudus(i): Maksud dari kalimat wa qaf-fainâ mim-ba’dihî bir-rusul adalah kedatangan para nabi setelah Nabi Musa saling menyusuli dan mengikuti hingga rasul-rasul Bani Israil ditutup dengan diutusnya Nabi Isa bin Maryam. Yang dimaksud dengan bayyinât adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Isa, seperti, menghidupkan orang mati, menyembuhkan penyakit kusta, dan lain sebagainya yang disebutkan dalam surah Âli ‘Imrân: 49. Yang dimaksud dengan rûhul-qudus adalah malaikat Jibril. Ia disebut rûh karena tercipta dengan suatu hal yang istimewa sebagaimana Nabi Isa juga disebut rûh. Dan qudus adalah Allah. Lafaz rûh dinisbatkan kepada Allah sebagai penghormatan. Ibnu Jarir mengatakan bahwa pendapat inilah yang paling tepat. Dalam surah Al-Mâ’idah ayat 10, rûhul-qudus dan Injil disebutkan secara terpisah (oleh sebab itu tidak tepat jika rûhul-qudus diartikan dengan Injil). Dalam suatu riwayat, malaikat Jibril disebut juga sebagai rûhul-amîn, Rasul saw. pernah bersabda mengenai Hasan, “Ya Allah, perkuatlah Hasan dengan rûhul-qudus, sebagaimana ia berjuang membela nabi-Mu.” Dan dalam sebuah Hadis, “Seranglah mereka atau hinakanlah mereka dengan syairmu, semoga Jibril membantumu.” (Fathul Bayân).

RENUNGAN AYAT

Kita sangat jarang menyadari sebagai orang yang memiliki keterbatasan. Kita selalu merasa di atas orang lain. Kita merasa sebagai orang yang memiliki kelebihan yang tak tertandingi orang lain. Secara sombong, kita tidak mau menerima kebenaran gara-gara kebenaran tersebut tidak berada di pihak kita atau disampaikan oleh orang yang menurut kita tidak istimewa.

HADIS PILIHAN

87. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Jibril mengilhami sanubariku bahwa sesungguhnya setiap jiwa tidak akan menemui ajal kematiannya hingga rezekinya sempurna. Maka bertakwalah kepada Allah dan berbuat baiklah dalam mencari rezeki.” (HR Ibnu Hibban)

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar