AL BAQARAH: 82

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 82
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ .٨٢

82. Wal-lazîna âmanû wa ‘amilus-sâlihâti ulâ’ika ashâbul-jannah(ti), hum fîhâ khâlidûn(a).

82. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka menjadi penghuni surga selama-lamanya.

Ayat 75 s/d 82 menerangkan harapan Rasulullah s.a.w. agar orang Yahudi beriman kepadanya. Ternyata harapan itu hampa belaka. Orang Yahudi mengetahui dalam kitab Taurat akan kedatangan Muhammad, tetapi mereka sembunyikan dan Taurat yang asli mereka putarbalikkan isinya. Mana yang membenarkan kedatangan Muhammad mereka buang. Orang-orang yang bodoh ikut teperdaya. Rahasia kedatangan Muhammad mereka simpan dengan teguh. Ucapan mereka sudah beriman tidak dapat dipercaya. Tujuan mereka menyembunyikan kebenaran itu mencari keuntungan yang tidak berarti. Mereka juga berani berkata bahwasanya mereka tidak akan masuk neraka, melainkan hanya beberapa hari saja. Ucapan itu ditangkis Muhammad. Mereka akan tetap dalam neraka. Sesudah “Tarhib” ancaman itu disusul oleh ayat-ayat “Targib”, anjuran untuk beriman dan orang beriman akan tinggal selamanya dalam surga. Begitulah “Tarhib” dan “Targib” sering beriringan dalam susunan ayat-ayat Al Quranul Karim.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Orang-orang Israil mengaku bahwa hanya orang-orang Israil yang akan menghuni surga, sementara itu orang lain tidak akan memasukinya, sekalipun beriman dan beramal saleh.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

82. Melalui ayat ini Allah swt. menyangkal anggapan mereka dan menjelaskan hal-hal yang mengantarkan manusia ke surga atau neraka. Barangsiapa yang berbuat dosa hingga dosa itu meliputi dirinya, yakni berbuat kekafiran dan kemusyrikan, maka ia akan memasuki neraka selama-lamanya dan amal kebajikan yang ia lakukan tidak memiliki nilai sedikit pun. Yang dimaksud dengan “Sayyi’ah” di sini adalah kemusyrikan dan kekafiran. Dan barangsiapa yang beriman dan beramal saleh, maka ia menjadi penghuni surga. Dan jika seorang Mukmin berbuat dosa, maka urusannya kembali kepada Allah swt., dengan memberi ampunan kepadanya, atau memasukkannya ke dalam surga setelah memasukkannya ke neraka sebagai balasan dari amal-amal buruknya atau mendapat syafaat dari Rasulullah saw., sebagaimana perkara ini dijelaskan dalam Hadis-hadis Sahih dan menjadi akidah Ahlus-sunnah wal-Jama’ah.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar