AL BAQARAH: 47

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 47
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتِىَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّى فَضَّلْتُكُمْ عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ .٤٧

47. Yâ banî isrâ’îlazkurû ni’matiyal-latî an’amtu ‘alaikum wa annî faddaltukum ‘alal-‘âlamîn(a).

47. Hai Bani Israil, ingatlah nikmat yang sudah Aku anugerahkan kepadamu. Dan sesungguhnya Aku melebihkan kamu dari segala umat.

Ayat 40 s/d 50 memperingatkan Bani Israil kepada berbagai nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Dengan mengingat segala nikmat itu diharapkan mereka akan sadar dan sedia mengikuti ajaran Allah. Kepada mereka juga diingatkan betapa berat azab sengsara yang akan diderita jika mereka tetap durhaka.

Semua seruan itu dan juga peringatan yang begitu kerasnya tidak memberi bekas apa-apa bagi mereka. Mereka tetap saja bertahan pada kekafirannya dan terus membangkang terhadap Allah s.w.t. Kisah Bani Israil ini patut menjadi pedoman umat Islam bagaimana cara menghadapi Israil. Mulut mereka tidak dapat dipegang. Memungkiri janji, memutarbalikkan persoalan, membangkang terhadap seruan baik dari golongan manapun termasuk seruan PBB sudah barang biasa bagi mereka. Satu-satunya jalan menghadapi Israil ialah dengan persatuan dan kesatuan yang bulat dari umat Islam. Palestina akan kembali ke pangkuan umat Islam hanya dengan persatuan dan kesatuan itu. Dengan bersatu kita kuat dan Palestina akan kembali dalam waktu yang dekat.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Semua manusia diingatkan agar mereka sadar diri, tidak melupakan nikmat Allah dan meyakini kebenaran akan balasan di akhirat.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

47. Allah mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kakek moyang mereka. Dan juga mereka diingatkan akan hari Kiamat yang pada hari itu tidak seorang pun mampu membela saudaranya, tidak diterima tebusan dan syafaat, dan tidak ada seorang pun yang menyelamatkannya dari azab neraka.

Di antara nikmat itu, Allah melebihkan mereka dari umat yang lain, yakni sebelum kedatangan umat Nabi Muhammad saw. mereka diberi gelar Afdalul-‘Âlamîn, sedangkan umat ini diberi gelar “Sebaik-baik umat.” Di sini perlu dijelaskan bahwa nikmat-nikmat Allah tersebut diberikan atas dasar iman dan amal saleh. Tanpa keduanya, nikmat-nikmat ini tidak akan diberikan kepada kita.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar