AL BAQARAH: 42

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 42
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَلَا تَلْبِسُوا۟ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَٰطِلِ وَتَكْتُمُوا۟ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ .٤٢

42. Wa lâ talbisul-haqqa bil-bâtili wa taktumul-haqqa wa antum ta’lamûn(a).

42. Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan yang batil.²³ Dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran itu. Padahal kamu mengetahui.

Ayat 40 s/d 50 memperingatkan Bani Israil kepada berbagai nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Dengan mengingat segala nikmat itu diharapkan mereka akan sadar dan sedia mengikuti ajaran Allah. Kepada mereka juga diingatkan betapa berat azab sengsara yang akan diderita jika mereka tetap durhaka.

Semua seruan itu dan juga peringatan yang begitu kerasnya tidak memberi bekas apa-apa bagi mereka. Mereka tetap saja bertahan pada kekafirannya dan terus membangkang terhadap Allah s.w.t. Kisah Bani Israil ini patut menjadi pedoman umat Islam bagaimana cara menghadapi Israil. Mulut mereka tidak dapat dipegang. Memungkiri janji, memutarbalikkan persoalan, membangkang terhadap seruan baik dari golongan manapun termasuk seruan PBB sudah barang biasa bagi mereka. Satu-satunya jalan menghadapi Israil ialah dengan persatuan dan kesatuan yang bulat dari umat Islam. Palestina akan kembali ke pangkuan umat Islam hanya dengan persatuan dan kesatuan itu. Dengan bersatu kita kuat dan Palestina akan kembali dalam waktu yang dekat.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

23. Batil artinya kesalahan, kejahatan, kemungkaran, dan sebagainya.

KOSAKATA PILIHAN

42. Wa lâ talbisul-haqqa bil-bâtili: (dan janganlah kalian membaurkan yang hak dengan yang batil), yakni janganlah kalian mencampuradukkan yang batil dengan yang hak; janganlah kalian mencampuradukkan sifat dajal dengan sifat Muhammad saw.

Wa taktumul-haqqa: (dan menyembunyikan yang hak), yakni janganlah kalian menyembunyikan yang hak.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Dilarang keras merancukan dan menyembunyikan kebenaran; kebenaran harus ditampakkan sebagai kebenaran dan kebatilan harus ditampakkan sebagai kebatilan.

RENUNGAN AYAT

Akibat diliputi hawa nafsu, kita tidak sungkan merancukan kebenaran. Kita suka memandang, tidak beruntung apabila membuka kebenaran yang sebenar-benarnya. Kebenaran harus ditampakkan sebagai kebenaran dan kebatilan harus ditampakkan sebagai kebatilan, sekalipun ia akan mengancam kedudukan kita. Termasuk perbuatan merancukan kebenaran dengan kebatilan adalah menyuruh orang lain berbuat baik, namun diri sendiri meninggalkannya.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar