AL BAQARAH: 78

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 78
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّآ أَمَانِىَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ .٧٨

78. Wa minhum ummiyyûna lâ ya’lamûnal-kitâba illâ amâniyya wa in hum illâ yazunnûn(a).

78. Di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui isi kitab Taurat, kecuali cerita-cerita dongeng. Mereka hanya menduga-duga saja.

Ayat 75 s/d 82 menerangkan harapan Rasulullah s.a.w. agar orang Yahudi beriman kepadanya. Ternyata harapan itu hampa belaka. Orang Yahudi mengetahui dalam kitab Taurat akan kedatangan Muhammad, tetapi mereka sembunyikan dan Taurat yang asli mereka putarbalikkan isinya. Mana yang membenarkan kedatangan Muhammad mereka buang. Orang-orang yang bodoh ikut teperdaya. Rahasia kedatangan Muhammad mereka simpan dengan teguh. Ucapan mereka sudah beriman tidak dapat dipercaya. Tujuan mereka menyembunyikan kebenaran itu mencari keuntungan yang tidak berarti. Mereka juga berani berkata bahwasanya mereka tidak akan masuk neraka, melainkan hanya beberapa hari saja. Ucapan itu ditangkis Muhammad. Mereka akan tetap dalam neraka. Sesudah “Tarhib” ancaman itu disusul oleh ayat-ayat “Targib”, anjuran untuk beriman dan orang beriman akan tinggal selamanya dalam surga. Begitulah “Tarhib” dan “Targib” sering beriringan dalam susunan ayat-ayat Al Quranul Karim.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

KOSAKATA PILIHAN

78. Wa minhum ummiyyûna lâ ya’lamûnal-kitâba: (dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab), yakni mereka tidak dapat membaca dan menulis Al-Kitab dengan baik.

Illâ amâniyya: (kecuali dongengan belaka), yakni cerita-cerita tanpa sumber yang jelas.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Sebagian orang-orang Israil berkeyakinan, bertindak, dan berbicara berdasarkan praduga, bukan berdasarkan pengetahuan yang benar.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYÂN

78. Ayat sebelumnya menceritakan sifat-sifat orang-orang yahudi dari kalangan terpelajarnya. Begitu juga dari kalangan awamnya, yaitu mereka yang tidak mengetahui isi Taurat, mereka juga pasti memiliki keinginan dan angan-angan seperti yang menimpa para ulamanya, seperti perkataan mereka, “Kami ini adalah kekasih dan dekat dengan Allah swt., meskipun nanti kami masuk neraka, tetapi hanya untuk beberapa masa saja dan nanti kami akan diselamatkan orang-orang saleh kami,” dan lain-lain. Sebagaimana para ulama dan masyâyikh (sû’) di kalangan umat ini menipu, memberikan angan-angan tinggi, dan janji-janji indah kepada kaum Muslimin yang jahil tentang agama.

RENUNGAN AYAT

Secara umum, kita memiliki kebiasaan berperilaku tanpa terencana dan terpola. Kita bukan orang yang senantiasa mendasarkan tindakan dan sikap pada dalil-dalil kebenaran. Dominasi emosi dalam diri kita begitu kuat. Kita menuding orang lain tidak bisa bertindak rasional. Salah satu perilaku buruk kita adalah berkeyakinan, bertindak, dan berbicara berdasarkan praduga, bukan berdasarkan pengetahuan yang benar.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar