AL BAQARAH: 37

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 37
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ .٣٧

37. Fatalaqqâ âdamu mir rabbihî kalimâtin fatâba ‘alaîh(i), innahû huwat-tawwâbur-rahîm(u).

37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat²⁰ (untuk taubat) dari Tuhannya. Maka Allah s.w.t. menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah s.w.t. Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Ayat 35 s/d 39 menerangkan bahwa Adam suami-isteri diberi tempat tinggal dalam surga dengan syarat tidak boleh mendekati (memakan buah) sejenis pohon. Syaitan merayu Adam dengan segala kelicikannya. Akhirnya Adam teperdaya. Adam suami-isteri berikut syaitan disuruh keluar dari surga, kepada mereka dijanjikan akan datang petunjuk. Kita anak-cucunya yang mempunyai akal pikiran dan hawa-nafsu hendaklah berhati-hati dengan rayuan syaitan yang tetap menjalankan tipu muslihatnya. Dari dahulu kala semenjak Adam sudah diberikan peringatan berapa besar bahaya yang menimpa karena mengikuti rayuan syaitan.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

20. Kalimat itu menurut sebagian mufasir adalah ucapan untuk memohon ampunan (tobat).

KOSAKATA PILIHAN

37. Kalimâtin: (beberapa kalimat), agar kalimat-kalimat tersebut menjadi sebab bagi Adam dan anak-anaknya menggapai tobat.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Adam dan Hawa tergoda oleh rayuan Iblis hingga melanggar larangan memakan buah pohon khusus dan mengakibatkan keduanya diusir ke dunia. Keduanya mendapatkan pengampunan setelah bertobat.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYAN

37. Kalimâtin: Ketika Nabi Adam dengan penuh penyesalan diturunkan ke bumi, ia sibuk memohon ampun dan bertobat, di saat itu Allah tetap membimbing dan memberi petunjuk kepada Nabi Adam dengan mengajarkan beberapa kalimat yang terdapat dalam surah Al-A’raf ayat 23. Rabbanâ zalamnâ anfusanâ wa illam tagfir lanâ wa tarhamnâ lanakûnanna minal-khasirîn(a). Ada sebagian orang yang mengambil riwayat palsu mengatakan bahwa Nabi Adam pernah melihat tulisan lâ ilâha illallâhu muhammadurrasûlullâh di Arasy Allah. Dan Nabi Adam berdoa dengan wasilah Nabi Muhammad saw. kemudian Allah menerima doanya.
Kisah ini tidak sahih dan bertentangan dengan Al-Qur’an dan juga menyelisihi dari cara berdoa yang telah diajarkan Allah. Setiap nabi, mereka semua berdoa langsung kepada Allah tanpa menjadikan wasilah siapa pun, entah itu nabi, wali, dan orang saleh. Oleh sebab itu, seperti inilah cara berdoa yang telah dilakukan oleh Rasul saw. dan para nabi seluruhnya, di mana mereka berdoa tanpa melalui wasilah dan perantaraan.

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar