AL BAQARAH: 74

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 74
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِىَ كَٱلْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ ٱلْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ ٱلْمَآءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ ٱللَّهِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ .٧٤

74. Summa qasat qulûbukum mim ba’di zâlika fa hiya kal-hijârati au asyaddu qaswah(tan), wa inna minal-hijârati lamâ yatafajjaru minhul-anhâr(u), wa inna minhâ lamâ yasysyaqqaqu fa yakhruju minhul-mâ'(u), wa inna minhâ lamâ yahbitu min khasy-yatillâh(i), wa mallâhu bigâfilin ‘ammâ ta’malûn(a).

74. Kemudian (sesudah peristiwa itu) hatimu menjadi keras seperti batu bahkan lebih keras lagi. Dan sesungguhnya ada sungai-sungai yang keluar (terpancar) dari sebahagian batu, dan ada pula batu yang pecah belah dan keluar air dari pecahannya itu. Dan ada pula yang berjatuhan karena takut kepada Allah. Allah sekali-kali tidak lengah dari apa saja yang kamu lakukan.

Ayat 67 s/d 74 masih menerangkan ulah kaum Bani Israil terhadap seruan Nabi Musa. Suruhan untuk menyembelih sapi betina mereka persoalkan. Tanya warnanya, bentuknya dan segalanya. Sehingga menyulitkan mereka sendiri dan hampir saja tidak dapat dilaksanakan. Ini juga satu iktibar buat kita agar jangan terlalu banyak tanya tentang sesuatu perintah (tugas). Musa telah menyelesaikan sikap tuduh menuduh tentang siapa pembunuh seseorang. Walaupun demikian hati mereka masih tetap membatu dari menerima kebenaran Nabi Musa. Diumpamakan keras hatinya seperti batu, bahkan lebih lagi. Dari sela-sela batu keluar air yang jernih bersih, indah dipandang mata dan melepaskan dahaga.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Walaupun kebenaran telah benar-benar tampak secara nyata kepada orang-orang Israil, tetap saja mereka keras hati untuk menolaknya. Apapun yang dijelaskan oleh Musa, mereka selalu menolak dan mengutak-atiknya.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYAN

74. Qaswah(tan): Allah mencemooh Bani Israil dan memberikan peringatan kepada mereka melalui tanda-tanda kebesaran Allah dan penghidupan orang yang telah mati, semuanya itu mereka saksikan dengan mata kepala sendiri, tetapi hati mereka tetap tidak ada kemauan untuk kembali kepada Allah dengan meminta tobat dan ampunan. Bahkan sebaliknya seakan-akan hati mereka keras seperti batu bahkan lebih keras lagi. Kerasnya hati sangat membahayakan kehidupan perorangan dan masyarakat. Karena menandakan hatinya tidak sanggup lagi menerima kebenaran. Kalau sudah begini, lebih banyak kemungkinan mendapatkan azab daripada mendapatkan hidayah dan perbaikan. Oleh sebab itu, diingatkan secara khusus kepada orang-orang beriman dalam QS Al-Hadid: 16.

۞ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ .١٦

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

(Q.S. Al-Hadîd 57: 16)

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar