AL BAQARAH: 72

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 72
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَٱدَّٰرَْٰٔتُمْ فِيهَا ۖ وَٱللَّهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ .٧٢

72. Wa iz qataltum nafsan faddâra’tum fîhâ, wallâhu mukhrijum mâ kuntum taktumûn(a).

72. Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang lalu kamu tuduh-menuduh siapa pembunuhnya. Dan Allah s.w.t. menyingkapkan yang kamu sembunyikan.

Ayat 67 s/d 74 masih menerangkan ulah kaum Bani Israil terhadap seruan Nabi Musa. Suruhan untuk menyembelih sapi betina mereka persoalkan. Tanya warnanya, bentuknya dan segalanya. Sehingga menyulitkan mereka sendiri dan hampir saja tidak dapat dilaksanakan. Ini juga satu iktibar buat kita agar jangan terlalu banyak tanya tentang sesuatu perintah (tugas). Musa telah menyelesaikan sikap tuduh menuduh tentang siapa pembunuh seseorang. Walaupun demikian hati mereka masih tetap membatu dari menerima kebenaran Nabi Musa. Diumpamakan keras hatinya seperti batu, bahkan lebih lagi. Dari sela-sela batu keluar air yang jernih bersih, indah dipandang mata dan melepaskan dahaga.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Penyembelihan sapi diperintahkan kepada orang-orang Israil ketika itu terkait kasus pembunuhan yang mengakibatkan perang saudara.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYAN

72. Ini adalah kisah pembunuhan yang menyebabkan Bani Israil diperintahkan menyembelih sapi betina. Dan dengan begitu Allah menguak tabir pembunuhan tersebut. Padahal pembunuhan dilakukan pada malam hari yang gelap gulita dan tidak seorang pun yang mengetahuinya. Pelajaran dari ayat ini adalah sepintar apa pun kita menyembunyikan perbuatan baik dan buruk, Allah mengetahuinya dan Allah berkuasa memperlihatkannya kepada manusia. Maka dari itu, hendaknya di kala sendiri dan ramai, di mana saja dan kapan saja, kita selalu melakukan kebajikan agar jika suatu saat terlihat oleh orang-orang, kita tidak mendapat malu bahkan akan menambah kemuliaan dan wibawa di depan manusia. Secanggih apa pun kita menyembunyikan perbuatan buruk, ada kemungkinan diketahui oleh orang lain sehingga jika terbuka, pasti hanya akan mendapatkan kehinaan dan nama buruk.

HADIS PILIHAN

72. Abu Sa’id Al-Khudri berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Seandainya seseorang beramal dengan suatu amalan dalam batu yang keras, yang tidak ada satu pintu pun di dalamnya dan tidak ada lubang, maka amalnya pasti keluar kepada manusia apapun bentuknya.'” (HR Al-Hakim, dia menyatakannya sahih, Ahmad dan Al-Baihaqi)

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar