AL BAQARAH: 17

AL BAQARAH (SAPI BETINA): 17
Surat ke-2. Jumlah ayatnya 286.

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ ٱلَّذِى ٱسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّآ أَضَآءَتْ مَا حَوْلَهُۥ ذَهَبَ ٱللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِى ظُلُمَٰتٍ لَّا يُبْصِرُونَ .١٧

17. Masaluhum kamasalil-lazistauqada nâ-râ(n), falammâ adâ’at mâ haulahû zaha-ballâhu binûrihim wa tarakahum fî zulumâtil lâ yubsirûn(a).

17. Perumpamaan (keadaan) mereka (orang-orang munafik itu) seperti orang menyalakan api. Manakala api itu telah menerangi kelilingnya, Allah s.w.t. menghapuskan (memadamkan) cahaya terang (yang menyinarinya) dan tinggallah mereka dalam gelap-gulita (mereka tidak melihat).

Ayat 17 s/d 20 menerangkan keadaan orang-orang munafik yang sudah begitu berkarat hatinya dengan sifat kemunafikannya itu. Kemunafikan yang telah begitu melekat dan bersarang dalam hatinya tak memungkinkan lagi ia menerima petunjuk dan hidayah Al Quranul Karim. Berbagai contoh dan perumpamaan disebutkan dalam ayat-ayat itu, bagaimana sulitnya mereka menerima kebenaran.

TAFSIR RAHMAT
H. Oemar Bakry

KOSAKATA PILIHAN

17. Masaluhum: (perumpamaan mereka) yakni perumpamaan orang-orang munafik dengan Nabi Muhammad saw.

Kamasalil-lazistauqada nâ-râ(n): (adalah seperti orang yang menyalakan api), yakni menyalakan api dalam kegelapan agar dapat memberi rasa aman kepada keluarga, harta, dan dirinya.

INTISARI TAFSIR IBNU KAŠIR

Gambaran orang-orang munafik seperti seseorang yang menyalakan api untuk menerangi sekitarnya. Setelah keadaan terang-benderang dan segala sesuatu terlihat, tiba-tiba api itu padam hingga orang yang bersangkutan limbung, tidak melihat apa-apa kecuali kegelapan. Seperti itulah orang munafik, pada mulanya beriman, kemudian dia menjadi kafir dan sesat.

TAFSIR RINGKAS AHSANUL BAYAN

17. ‘Abdullah bin Mas’ud dan sebagian sahabat menjelaskan bahwa ketika Nabi saw. menetap di kota Madinah, ada beberapa orang murtad (munafik i’tiqadi). Mereka inilah yang digambarkan dalam ayat ini, sebelumnya mereka berada dalam kegelapan syirik lalu mendapatkan cahaya Islam, mengenai halal dan haram, baik dan buruk. Lalu mereka kembali kepada kekafiran dan kemunafikan yang menyebabkan cahaya pun menghilang (Fathul Qadîr).

AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1

Tinggalkan komentar